FUNDAMENTAL PUNDIT

Jokowi Obral Subsidi Motor Listrik, Laba BIKE Ikut Tersetrum?

Research - Susi Setiawati, CNBC Indonesia
21 March 2023 11:35
Sepeda Bersama Indonesia (SBI) Foto: Dok Sepeda Bersama Indonesia (SBI)
  • Laba bersih tahun berjalan BIKE merosot 14% pada tahun 2022 karena tingginya beban-beban yang BIKE keluarkan
  • Kas BIKE masih negatif karena masih tingginya pengeluaran pada arus kas
  • BIKE menggandeng PT Terang Dunia Internusa untuk pendistribusian electric vehicle yakni motor listrik dengan produk United E-Motor.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) telah merilis laporan keuangan kuartal IV 2022. Namun, hasilnya kurang memuaskan para investor, dimana laba bersih tahun berjalan BIKE merosot 14% pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2021.

Penurunan tersebut justru bukan berasal dari penurunan pendapatan, melainkan tingginya beban-beban yang BIKE keluarkan.

Pendapatan BIKE justru meningkat 26% pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2021. Kenaikan tersebut didorong dari penjualan produk sepeda.

Pada penutupan perdagangan Senin(20/3/2023) harga saham BIKE ditutup stagnan di harga Rp 208. Diketahui BIKE sudah listing di Bursa Efek Indonesia sejak 21 Maret 2022 dengan harga IPO Rp170.

BIKE masih terbilang mahal dan juga masih perlu mengefisiensikan biaya-biaya agar bisa memaksimalkan profit.

Lalu apakah ada langkah ekspansi dari BIKE? Mari bahas.

Pertumbuhan laba tahunan

Dapat terlihat bahwa pada pertumbuhan laba BIKE sejak 2019 hingga 2022 mengalami fluktuatif. Namun secara pendapatan BIKE mengalami peningkatan sejak 2019 hingga 2022.

Namun sayangnya untuk laba bersih tahun berjalan BIKE pada 2022 mengalami penurunan 14% jika dibandingkan dengan 2021. Jika melihat dari pendapatan terjadi kenaikan pada 2022 sebesar 26% dibandingkan dengan 2021.

Penurunan laba bersih tersebut berasal dari tingginya beban-beban pada BIKE yang tidak seimbang dengan kenaikan penjualannya. Pada beban pokok penjualan terjadi kenaikan sebesar yang menyebabkan margin atau laba kotor pada BIKE merosot 16%.

Selain itu, dapat dilihat juga pada total beban usaha yang meningkat pada 2022 menjadi Rp 7 miliar yang dimana pada 2021 hanya Rp 4 miliar saja. Hal inilah yang menggerus laba bersih dari BIKE.

Jika melihat dalam laporan keuangan BIKE pada catatan kaki, kenaikan penjualan BIKE terjadi pada penjualan ke pihak berelasi dengan jenis produk sepeda dan kereta dorong bayi. Kemudian juga penjualan kepada pihak ketiga dengan produk sepeda.

Selain itu, investor juga bisa melihat rincian kenaikan beban pokok penjualan BIKE pada catatan kaki.

Terlihat BIKE melakukan aksi pembelian produk menjadi Rp 208 miliar rupiah pada 2022 yang sebelumnya Rp 166 miliar pada 2021. Penambahan pembelian produk ini sebagai penambahan persediaan barang dagangan pada BIKE.

Jika melihat pada persediaan BIKE meningkat dari Rp 39,6 miliar pada 2021 menjadi Rp 56,8 miliar pada 2022.

Selain itu ada yang menarik dari total hutang BIKE yang menurun tajam hingga 65% dimana pada 2021 total hutang BIKE berada di Rp 81,5 miliar menjadi Rp 28,4 miliar pada  2022.

Penurunan ini berasal dari pelunasan besar yang terjadi pada utang usaha ke pihak berelasi sehingga menyebabkan hutang BIKE turun drastis.

Hutang mencapai Rp59,3 miliar pada2021 menjadi Rp 8,5 miliar pada  2022. Dimana pihak berelasi tersebut adalah pembayaran hutang ke PT Terang Dunia Internusa.

Investor juga bisa melihat dari sisi ekuitas yang terjadi kenaikan drastis dimana pada  2021 Rp54 miliar menjadi Rp 120 miliar pada  2022. Kenaikan tersebut berasal dari penambahan modal disetor pada 2022 sebesar Rp41,5 miliar.

Arus Kas

Investor juga jangan melewatkan melihat sisi arus kas BIKE, yang dimana masih negatif.

Dimana jika dilihat bahwa dari arus kas aktivitas operasi dan investasi masih negatif dikarenakan tingginya pengeluaran pada arus kas aktivitas operasi seperti pembayaran kepada pemasok.

Kemudian pada arus kas aktivitas investasi juga terjadi kenaikan pembelian penambahan aset hak guna yang menyebabkan laporan kas BIKE masih negatif sebesar Rp 7,6 miliar pada tahun 2022.

Ini menjadi perhatian perseroan agar bisa mengefisienkan pengeluaran pada arus kas agar kasnya tidak negatif kembali.

Valuasi

Jika investor melihat secara valuasi, pada Book Value (BV) dan Price Book Value (PBV) BIKE sudah terbilang mahal. Secara Price Earning Ratio (PER) juga BIKE sudah terbilang mahal dengan PER di atas 10.

Bisnis

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk. (BIKE) didirikan di Tangerang tahun 2017. BIKE bergerak dalam bisnis perdagangan besar sepeda.

BIKE adalah pemegang merek Genio Bike dan distributor terbesar sepeda merek United Bike dan Avand. BIKE mendistribusikan lebih dari 100 tipe sepeda atau lebih 300 varian setiap tahun melalui jaringan 319 toko tersebar di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Prospek Bisnis

BIKE menargetkan pendapatan 2023 sebesar Rp 500 miliar, sedangkan laba diproyeksikan sebesar Rp 40 miliar. Dimana dalam hal ini BIKE akan menggenjot produksi dan penjualan sepeda serta perluasan dealer agar dapat mencapai target.

BIKE menggandeng PT Terang Dunia Internusa untuk pendistribusian electric vehicle yakni motor listrik dengan produk United E-Motor.

PT Terang Dunia Internusa merupakan pabrikan lokal dari produk United E-Motor yang menunjuk BIKE sebagai distributor untuk produk United E-Motor.

Diketahui 2023 menjadi tahun yang mendukung kendaraan listrik untuk berkembang pesat dengan adanya subsidi sebesar Rp 7 juta per unit untuk 200 ribu unit motor listrik pada 2023. Hal ini yang akan mendukung dari ekspansi bisnis BIKE pada 2023.

Layak Beli atau Tidak?

Secara pendapatan BIKE meningkat namun sayangnya beban-beban yang tinggi pada BIKE masih menggerus laba bersih BIKE. Namun BIKE sudah mampu mengurangi hutang hingga 65%.

Dari sisi arus kas BIKE masih membukukan negatif, hal ini yang perlu menjadi perhatian lebih bagi Perseroan untuk mengefisiensikan pengeluaran dan meningkatkan pemasukan pada arus kas. Sehingga saham BIKE belum begitu bergairah untuk para investor.

Namun, investor bisa melihat hasil ekspansi BIKE pada tahun 2023 dengan menjadi distributor motor listrik dengan produk United E-Motor apakah berhasil meningkatkan laba pada BIKE atau sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan pada hasil laporan keuangan kuartal I 2023.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)

[Gambas:Video CNBC]