
Harga Sepeda Makin Drop Parah, Ada yang Diskon 50%

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren gowes jauh menurun dibandingkan saat awal pandemi 2020 silam. Akibatnya, harga sepeda pun anjlok di tahun 2022 ini. Di beberapa situs jual beli online, banyak sepeda yang diobral bahkan hingga diskon 50%.
Di toko sepeda Spin Warrior, ada beberapa sepeda yang tengah diobral, di antaranya adalah Frog MTB 69 Kids Bike - Metallic Grey/Neon Green. Harga awal sepeda ini adalah Rp 13 juta, namun kini turun 50% menjadi Rp 7 juta.
Beberapa spesifikasinya adalah untuk anak berusia 10-12 tahun, beratnya 11,4 Kg dengan menggunakan frame 6061 T6 heat treated, aluminium alloy, seat tube 15" (380mm), spesifikasi handlebar dengan UNO, aluminium oversized, 560mm serta Seat post aluminium, micro adjust, 27.2mm.
Ada juga sepeda lain yang tengah turun harga, yakni Cinelli Vigorelli Road Disc - Electron Blue. Harga awalnya adalah Rp 30 juta, namun kini menjadi Rp 25 juta. Kemudian sepeda lainnya Frog 78 Hybrid Kids Bike - Team Sky dari Rp 9,5 juta sempat menyentuh menjadi Rp 5 juta, namun kini turun lagi menjadi Rp 4,9 juta.
Selain sepeda utuh, frameset juga tengah diskon, misalnya Cinelli Palio Carbon Road Disc Frameset - Yellow Mellow dari Rp 21 juta menjadi Rp 12 juta.
Sementara itu di situs e-commerce Shopee, ada Shopee mall londontaxi_id yang juga menjual sepeda dengan harga diskon, yakni Sepeda London Taxi Road Bike 700C - dari harga Rp 4,98 juta menjadi Rp 3,486 juta.
Kemudian di toko bikeandtoys tengah ada flashsale Sepeda Lipat Odessy Phyton 16 dan 20 Inch dari Rp 1,6 juta menjadi Rp 1,378 juta. Lalu Sepeda Gunung MTB Atlantis AT MT 26 dari Rp 3 juta menjadi Rp 1,3 juta.
Anjloknya harga sepeda sejalan dengan penurunan tren gowes. Kalangan pengusaha mengungkapkan bahwa penurunan tren gowes bahkan sangat terasa dibandingkan awal pandemi Covid-19, dimana banyak orang beramai-ramai menekuni tren gowes.
"Sepeda penurunan parah sampai 80% di semua jenis, dibandingkan momen April yang hype, kalau dibandingkan normal turun hampir 60%, ini drop sekali marketnya, berat sekali," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan Indonesia (APSMI) Eko Wibowo kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (28/12/22).
Penurunan permintaan dari pasar bukan hanya karena merosotnya tren, namun juga penetrasi pasarnya yang cukup optimal pada saat terjadi peak sepeda beberapa waktu lalu, sehingga belum terjadi pembelian baru untuk konsumen baru.
"Sebelumnya udah ada gitu, pasti turun karena udah tinggi (peak) Karena ngga mungkin tiap tahun beli untuk sepeda. Perlu ada siklus 2-3 tahun . Jadi tinggal maintain market yang kecil ini. Kecil tapi direbuti banyak, tinggal kreativitas pemain bisnis," ujar Eko.
Artinya pelaku usaha sudah bisa memprediksi penurunan permintaan yang terjadi saat ini. Dorongan untuk mengangkat penjualan bisa melewati berbagai event, namun itu tidak banyak membantu.
"Market paling besar sepeda lipat, tapi penurunan di semua, walau event sepeda rame, itu yang masih gerakan tapi pasar nyusut juga, itu yang rebutan," sebut Eko.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sabtu & Minggu Ini Transmart Jual Sepeda Gunung Cuma Rp 879 Ribu