
Laba Meroket 450% Karena Harga Emas Terbang, Intip Kekuatan ANTM

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen emas, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) berhasil mencetak laba Rp1,31 triliun pada kuartal II/2024. Capaian ini meroket hingga 450% secara kuartalan (QoQ).
Kinerja bottom line yang kuat ditopang oleh peningkatan penjualan sepanjang kuartal kedua tahun ini hingga 68% QoQ, dari Rp8,62 triliun menjadi Rp14,56 triliun. Jika lebih dirinci, segmen emas masih menempati porsi terbanyak hingga 77% dari pendapatan, setara 77,10%. Segmen ini juga masih mencatat pertumbuhan atraktif hingga lebih dari 40% QoQ.
Sementara yang tumbuh paling pesat di kuartal II/2024 ada segmen nikel dengan lonjak 434% QoQ menjadi Rp2,95 triliun. Berikut rincian lengkapnya :
Dominasi segmen emas ini masih akan memberikan manfaat positif bagi kinerja keuangan ANTM di kuartal mendatang. Pasalnya, harga emas saat ini masih bertahan dalam tren positif, bahkan baru-baru sempat mencetak level All Time High.
Melansir data Refinitiv, harga emas dunia (XAU) sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di posisi US$ 2.472,25 pada Senin (12/8/2024). Sejak awal tahun, harga emas sudah terbang lebih dari 19%.
Prospek harga emas masih akan bertahan tinggi hingga akhir tahun seiring dengan banyaknya ketidakpastian seperti gejolak geopolitik di Timur Tengah yang berlanjut usai meninggalnya Presiden Iran yang memicu perseteruan dengan Israel, pesta politik dari berbagai negara, sampai risiko perlambatan ekonomi dunia.
Pendongkrak harga emas selanjutnya juga akan didukung dari melandai-nya indeks dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang semakin dekat.
Ketika indeks dolar AS melandai, nilai tukar emerging market, termasuk Rupiah akan menguat yang membuat emas lebih menarik untuk dibeli, terutama untuk tujuan safe haven di kala banyak ketidakpastian.
Sementara itu, jika berbicara soal segmen nikel yang berhasil terbang ratusan persen secara kuartalan ini terutama disebabkan oleh Keterbatasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAB) industri pertambangan yang baru disahkan pada lalu April lalu.
Hal tersebut mengakibatkan tertundanya operasi nikel, sehingga perlu diakui pada kuartal pertama tahun ini ANTM tidak bisa menjual Ferronickel dan hanya bisa menjual bijih nikel terbatas.
Kami melihat, meskipun ada kendala produksi di awal tahun, pemulihan operasional akan terus berlanjut di sisa tahun ini, terutama setelah RKAB disetujui. Selain itu, dengan terjaga-nya tren kenaikan harga emas dan nikel pada tahun ini, setidaknya bisa mengkompensasi dari persoalan produksi.
Beralih ke sisi profitabilitas kembali, secara kuartalan margin ANTM juga berhasil tumbuh positif. Gross profit margin (GPM) naik signifikan dari 2,9% pada kuartal I/2024 menjadi 12% pada kuartal II/2024, kemudian net profit margin (NPM) naik dari 2,4% menjadi 9%, dan yang paling menarik operating profit margin (OPM) berhasil turnaround dari -5,7% menjadi 7%.
Kinerja kuartalan ANTM ini kemudian mengakumulasi kinerja separuh tahun ini yang masih bertahan positif. Pendapatan naik 7,01% menjadi Rp 23,18 triliun dari periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp Rp 21,66 triliun.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan ANTM juga naik 21,58% YoY menjadi Rp 21,18 triliun dari Rp 17,42 triliun. Karena beban lebih besar daripada pendapatan, setelah dikurangi beban sampai pajak, laba periode berjalan mengalami perlambatan 19,6% YoY menjadi Rp1,51 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 1,88 triliun.
Bagaimana Valuasi ANTM?
Dalam basis tahunan, laba ANTM memang masih terkoreksi yang kemudian terefleksi pada harga saham yang masih dalam tren turun. CNBC Indonesia melihat sampai Rabu (14/8/2024), harga saham ANTM masih terkontraksi 23,46% sejak awal tahun.
Penurunan harga saham telah membuat valuasi ANTM ikut terdiskon. Melansir data Simply Wall Street, berdasarkan metrik valuasi absolut Discounted Cash Flow (DCF), harga wajar ANTM seharusnya berada di Rp2.350 per lembar. Dibandingkan dengan harga saat ini di Rp1.310 per lembar, harga saham ANTM masih terdiskon 44,3%.
![]() Valuasi Absolut ANTM menggunakan Discounted Cash Flow |
Agar lebih objektif, valuasi ANTM juga dibandingkan secara relatif dengan kompetitor dalam satu industri. Menggunakan metrik Price to Book Value (PBV), harga saham ANTM dihargai 1,1 kali, masih lebih rendah dibandingkan rata-rata industri di 1,8 kali. Ini menunjukkan bahwa secara valuasi ANTM masih undervalue.
![]() Valuasi relatif ANTM berdasarkan Price to Book Value (PBV) |
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.