Fundamental Pundit
Saham Garudafood (GOOD) Mahal, Pertumbuhan Laba Seret Pula!

- Harga saham GOOD terus melemah seiring dengan lambatnya pertumbuhan fundamental bisnis.
- Lima tahun terakhir, laba bersih GOOD hanya tumbuh 0,98% CAGR.
- GOOD di hargai terlalu mahal dengan PER mencapai 41,48 kali.
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham terus melemah, kinerja saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) juga memiliki valuasi yang cukup tinggi di tengah pertumbuhan laba yang minim.
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Saat ini, Garudafood memproduksi dan memasarkan produk-produk makanan dan minuman dengan enam merek terkemuka, yaitu Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo, Prochiz dan Popchiz. Sejumlah produk yang mencakup biskuit, kacang, pilus, minuman susu, bubuk coklat, dan keju.
Selain memasarkan nya di dalam negeri, Garudafood juga mengekspor produknya ke lebih dari 20 negara, yang berfokus di negara-negara Asean, Tiongkok dan India.
Mengacu pergerakan harga sahamnya sepanjang tahun 2023, emiten yang berkode GOOD ini telah turun 8,95% ke level harga Rp 478, setelah terlepas dari level psikologis tertinggi nya sebulan terakhir di harga Rp 490.
Penurunan saham GOOD terbilang wajar, sejalan dengan lambatnya pertumbuhan fundamental perseroan serta valuasi nya yang terlalu mahal.
Saat ini, GOOD dihargai sebanyak 41,48 kali PER dengan harga terakhir sebesar Rp 478. Sedangkan pertumbuhan laba perusahaan terus melandai, yang mana pada setahun terakhir 2022, laba bersih GOOD hanya tumbuh 0,19% dari tahun sebelumnya.
Lambatnya pertumbuhan laba bersih GOOD, diikuti beban penjualan dan beban umum dan administrasi yang juga meningkat signifikan selama tahun 2022. Tercatat kenaikan sebesar 16% pada beban penjualan GOOD menjadi Rp 1,37 triliun yang pada tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun. begitupun dengan beban umum dan administrasi yang melonjak 8% menjadi Rp 575 miliar.
Penurunan fundamental bisnis GOOD juga tercermin pada anjlok nya angka pada rasio profitabilitas perseroan. Dalam lima tahun terakhir, dari sisi marjin laba bersih terhadap pendapatan atau NPM telah menurun sebanyak 100 basis poin menjadi hanya 4% lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang mampu membukukan Net Profit Margin mencapai 5%.
Ratio Metrics | MYOR | GOOD | ICBP | ROTI |
Market Cap (Tn) | 61.04 | 17.64 | 6.64 | 9.09 |
ROE (%) | 12.32 | 14.93 | 7.12 | 16.12 |
NPM (%) | 4.88 | 4.05 | 6.73 | 10.98 |
DER (X) | 0.89 | 1.40 | 0.88 | 0.54 |
Secara kinerja keuangan, Jika disandingkan dengan emiten peers nya, GOOD terlihat masih belum dapat bersaing dengan optimal. Bahkan posisi Net Profit Margin GOOD merupakan yang terkecil jika kita bandingkan dengan emiten lainnya.
Sekalipun Garudafood masih mampu mengelola rasio imbal hasil terhadap modal (ROE) yang cukup tinggi sebesar 14,93%. Namun, perseroan juga memiliki rasio utang terhadap modal yang cukup besar juga jika dibandingkan emiten sesama industrinya. Yang mana hutang yang besar cukup berisiko jika tidak diiringi pertumbuhan laba perseroan.
Valuasi Garudafood
Metrics | MYOR | GOOD | ICBP | ROTI |
PER | 42.2 | 41.48 | 26.63 | 21.04 |
PEG | 16.17 | 18.52 | 5.73 | 0.87 |
Saham GOOD diperdagangkan dengan PER 41,48 kali. Dibandingkan PER IHSG yang berada di kisaran 10 hingga 14 kali, angka tersebut memang sangat besar sekali.
Namun bagi emiten yang berada di sektor konsumer non siklikal, khususnya industri makanan dan minuman, hal itu cukup wajar. Hal ini berarti bahwa pelaku pasar secara praktis menghargai emiten konsumer dengan harga yang cukup tinggi.
Sejauh ini PER GOOD berada di posisi yang cukup tinggi dibandingkan emiten konsumer seperti ROTI dan ICBP yang masing-masing memiliki PER yang lebih rendah sebesar 21,04 kali dan 26,63 kali.
Lebih lanjut, jika investor ingin lebih rasional lagi dalam menentukan murah mahal nya sebuah saham menggunakan PER, investor dapat menambahkan rumus perhitungan PER terhadap pertumbuhan laba per saham perusahaan setidaknya selama lima tahun terakhir. Ini juga yang disebut sebagai PEG atau Price Earning To Growth yang dipopulerkan Peter Lycnh, Fund Manager terhebat milik Fidelity Magellan di AS.
Sederhananya, jika PEG berada di bawah angka satu kali mengindikasikan bahwa perusahaan cukup murah, sedangkan jika PEG sama dengan satu kali menunjukkan bahwa harga saham wajar, kemudian jika PEG diatas satu kali berarti mahal. Perhitungan rasio ini juga mempertimbangkan tingkat pertumbuhan EPS dan imbal hasil dividen emiten.
Sekilas jika kita perhatikan PEG GOOD yang berada jauh di atas satu kali menunjukkan bahwa dengan PER 41,48 kali, GOOD memang mahal didorong melambat nya pertumbuhan laba perseroan dalam lima tahun terakhir ini.
Melalui pertimbangan tingkat pertumbuhan profitabilitas yang melambat, harga saham yang terlalu mahal, serta valuasi yang cukup tinggi cukup menjadi alasan untuk investor menghindari terlebih dahulu emiten GOOD.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
'Bocah Baru', BEER Kalahkan DLTA & MLBI Soal Ini!
(mak/mak)