Newsletter

Ekonomi China Diharapkan Membaik, Amerika "Didoakan" Memburuk

Feri Sandria, CNBC Indonesia
03 March 2023 06:15
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) kompak ditutup menguat meskipun pasar diselimuti sentimen sejumlah sentimen negatif, termasuk data ekonomi yang panas berpotensi memaksa The Fed untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam kurun waktu lebih lama.

Pada perdagangan Kamis (2/3), S&P 500 berakhir menguat 0,76% dan indeks padat teknologi Nasdaq naik 0,73%. Sementara itu indeks blue chip Dow Jones Industrial Average (DJIA) terapresiasi 1,05%.

Indeks utama Wall Street sejatinya dibuka lebih rendah dan bergerak di zona merah pada paruh pertama perdagangan. Namun indeks kemudian memangkas pelemahan dan akhirnya mampu berbalik arah setelah Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa dia "masih sangat kuat" mendukung kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).

Meski efek penurunan inflasi masih belum terasa signifikan setelah peningkatan suku bunga dari tahun lalu, Raphael Bostic meyakini ada potensi bahwa perlambatan ekonomi akibat kenaikan suku bunga di masa lalu masih tertinggal dan baru akan dirasakan di kemudian hari.

Investor tampaknya masih tetap berhati-hati di pasar ekuitas dalam waktu dekat, mengingat ada banyak sentimen pasar negatif dari pengumuman data ekonomi terbaru. Data Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan, yang dianggap sebagai proksi PHK, lebih rendah dari yang diharapkan, menunjukkan pasar tenaga kerja yang semakin ketat.

Selanjutnya obligasi AS kembali melemah pada Kamis, dengan imbal hasil (yield) surat utang negara AS 10 tahun naik menjadi 4,072%, level penutupan tertinggi sejak November. Secara domestik di AS, imbal hasil obligasi tersebut akan mempengaruhi banyak hal, mulai dari student loan hingga KPR rumah.

Kenaikan imbal hasil obligasi dan kekhawatiran potensi sikap hawkish The Fed telah memicu kekhawatiran investor dalam beberapa hari terakhir, memangkas kinerja indeks yang sempat mengalami reli di awal 2023.

(fsd/fsd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular