Market Commentary

Duh, Duo Saham TP Rachmat Longsor Hingga ARB Hari Ini

Research - Putra, CNBC Indonesia
02 March 2023 15:56
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018). Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten logistik dan mobil bekas PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan anak usahanya PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) kompak anjlok hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) 7%, Kamis (2/3/2023). Ini membuat keduanya masuk top losers hari ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ASLC ambles 6,60% ke Rp99/saham dengan nilai transaksi Rp5,41 miliar dan volume perdagangan 52,19 juta saham.

Nilai antrean offer (jual) ASLC mencapai 30 ribu lot di harga ARB dengan frekuensi 95 kali.

Penurunan ini membuat saham ASLC belum berhasil membalik tren jangka pendek setelah sempat naik ke Rp109 pada Selasa (28/2) lalu.

Tidak ada informasi yang dipublikasikan di BEI selain data registrasi pemegang saham per Januari yang mana tidak ada perubahan yang berarti. ASSA masih menggenggam 77,60% saham ASLC pada data terakhir.

Setali tiga uang, saham ASSA juga terkena ARB dengan penurunan hingga 6,57% ke level Rp925/saham.

Ada antrean jual di harga ARB sebanyak 67 ribu lot dengan frekuensi 400 kali.

Nilai transaksi Rp33,99 miliar dan volume perdagangan saham ASSA 35,06 juta saham.

Praktis, penurunan tiba-tiba hari ini pada gilirannya mengganggu tren kenaikan jangka pendek ASSA yang dimulai sejak 24 Januari 2023.

Sama seperti ASLC, belum ada kabar material teranyar dari emiten milik taipan TP Rachmat tersebut selain kabar peningkatan modal perseroan ke anak usaha PT Adi Sarana Logistik (AS) sebesar Rp11,20 miliar.

Hal tersebut berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Adi Sarana Logistik No. 114 tanggal 15 Februari 2023, yang dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.

Manajemen ASSA menjelaskan, transaksi penambahan modal yang dilakukan oleh perseroan guna mempertahankan presentase kepemilikan saham perseroan di ASL.

"Selain itu, dalam menjalankan usahanya, ASL membutuhkan tambahan modal, yang dimana diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada Perseroan," kata Corporate Secretary ASSA Jerry Fandv Tunjungan dalam keterbukaan informasi 17 Februari 2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(trp/trp)

[Gambas:Video CNBC]