Warren Buffett Ungkap 2 Rahasia Suksesnya dalam Berinvestasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Berkshire Hathaway, Warren Buffett merupakan salah satu investor paling sukses di dunia. Buffet juga sering dijuluki sebagai bapak investasi dan masuk dalam jajaran orang terkaya dunia paling dermawan.
Dalam surat pemegang saham tahunan perusahaan, Buffett mengungkap dua rahasia dari kesuksesannya: berinvestasi di bisnis dengan kinerja terbaik yang bertahan lama serta memilih manajer yang dapat dipercaya.
Pendekatan Buffett ini dikenal sebagai investasi nilai, di mana tujuannya adalah untuk mempertahankan saham berkinerja terbaik daripada memperdagangkan saham berdasarkan fluktuasi harga jangka pendek, atau dikenal sebagai investasi aktif.
Berikut rahasia Warren Buffett bagi yang ingin memulai berinvestasi melansir CNBC International.
1. Apakah Anda memahami bisnisnya?
Selain mengetahui bagaimana sebuah bisnis beroperasi dan apa yang dijual kepada konsumen, Anda juga harus tahu arah yang dituju perusahaan dalam 10 hingga 20 tahun mendatang.
"Jika Anda tidak ingin memiliki saham selama 10 tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama 10 menit," tulisnya dalam surat tahun 1996 kepada pemegang saham.
Berkshire Hathaway terkenal menolak berinvestasi di perusahaan teknologi Google dan Amazon pada awal tahun 2000-an, karena Buffett tidak memahami bisnis jangka panjang mereka. Ketidaktahuan ini membuat Buffett sulit menentukan nilai saham mereka.
2. Apakah bisnis tersebut memiliki keunggulan kompetitif?
Buffett pernah mengatakan bahwa faktor paling penting dalam memilih investasi yang sukses adalah keunggulan kompetitif perusahaan. Semakin aman keunggulan kompetitif sebuah bisnis, semakin besar kemungkinan perusahaan akan makmur selama beberapa dekade.
Keunggulan kompetitif ini bisa dalam bentuk merek yang kuat seperti Coca-Cola, atau bisa juga model bisnis yang unik, seperti menjual asuransi langsung ke konsumen daripada melalui broker asuransi, seperti halnya Geico.
3. Apakah manajemen bisnis memiliki integritas dan talenta?
Buffett mengatakan bahwa dia mencari tiga hal dalam diri seorang manajer atau pemimpin: kecerdasan, inisiatif, dan integritas. Tapi, menurut dia, integritas adalah hal yang paling penting.
"Kami tidak ingin merekrut manajer yang tidak memiliki kualitas mengagumkan, tidak peduli seberapa menarik prospek bisnis mereka. Kami tidak pernah berhasil membuat kesepakatan yang baik dengan orang jahat," tulis Buffett dalam surat pemegang saham pada 1989.
Dengan integritas datanglah kepercayaan. Itu berarti Buffett tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengelola setiap keputusan kecil yang dibuat oleh seorang pemimpin.
4. Apakah harga sahamnya masuk akal?
Sebagai investor pasif, Buffett mencari perusahaan yang tampaknya diperdagangkan dengan nilai yang lebih kecil dari nilai perusahaan sesungguhnya.
Meskipun tidak ada ukuran nilai universal, perusahaan dengan potensi pendapatan jangka panjang cenderung memiliki pendapatan yang konsisten, arus kas yang baik, dan jumlah utang yang rendah. Ketika harga saham tampak rendah dibandingkan dengan nilai perusahaan, itu adalah kesempatan untuk membeli.
"Jauh lebih baik membeli perusahaan yang luar biasa dengan harga yang wajar daripada perusahaan yang biasa tapi dengan harga yang luar biasa," tulis Buffett dalam surat pemegang saham tahunannya pada tahun 1989.
[Gambas:Video CNBC]
6 Jurus Hemat Ala Warren Buffett, Ikutin Biar Ketularan Kaya
(hsy/hsy)