Market Commentary

Ironis! Digadang-Gadang Dulang Cuan, Saham PGEO Malah Ambles

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
24 February 2023 09:37
Pencatatan Perdana Saham Pertamina Geothermal (CNBC Indonesia/Romys Binekasri)
Foto: Pencatatan Perdana Saham Pertamina Geothermal (CNBC Indonesia/Romys Binekasri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham baru yang merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terpantau sudah ambles pada perdagangan perdananya Jumat (24/2/2022).

Selang dua menit setelah dibuka perdagangan perdananya, saham PGEO ambles 2,86% ke posisi Rp 850/saham. Adapun harga penawaran perdana PGEO sebesar Rp 875/saham.

Saham PGEO sudah ditransaksikan sebanyak 4.185 kali dengan volume sebesar 73,33 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 62,35 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya di perdagangan perdananya mencapai Rp 34,98 triliun.

Per pukul 09:02 WIB, di order bid atau beli, terdapat 4.921 lot antrian di harga Rp 845/saham. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 815/saham, yakni sebanyak 155.831 lot antrian. Pada harga tersebut juga menjadi batas bawahnya.

Sementara di order offer atau jual, terdapat 3.510 lot antrian di harga Rp 850/unit. Adapun antrian jual terbanyak berada di harga Rp 875/saham atau di harga IPO-nya, yang mencapai 541.992 lot antrian.

PGEO melepas sebanyak 10,35 miliar saham baru atau 25% di harga Rp 875/saham. Dengan gelaran IPO ini, perseroan bakal meraih dana Rp 9,05 triliun.

IPO PGEO dikawal oleh penjamin pelaksana emisi efek yang terdiri dari Credit Suisse Sekuritas Indonesia, CLSA Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.

Sedangkan untuk penjamin emisi efek IPO PGEO yakni HSBC Sekuritas Indonesia, Bahana Sekuritas, Danasakti Sekuritas, dan Samuel Sekuritas.

PGEO bakal mencatatkan sebanyak 41.396.142.000 saham. Terdiri dari 28.568.460.000 saham milik Pertamina Power Indonesia (PPI) sebesar 69,01%, 2.477.682.000 saham milik Pertamina Pedeve Indonesia (Pedeve) sebesar 5,99%, dan 10.350.000.000 saham publik sebesar 25%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation