Newsletter

Awas! Suku Bunga The Fed Bisa Naik 3 Kali Lagi

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
20 February 2023 06:16
Jerome Powell
Foto: Jerome Powell (Tangkapan Layar via Youtube CNBC Television)

Pasar keuangan Indonesia akan mendapatkan berbagai sentimen pekan ini baik dalam negeri maupun berasal dari luar.

Di awal pekan investor bisa mencermati kebijakan bank sentral China (PbOC) terkait suku bunga yakni loan prime rate 1 tahun dan 5 tahun. Kebijakan ini penting dicermati sebab menjadi sinyal bagaimana pemerintah China menjaga dan mendukung pemulihan ekonomi negaranya pasca dihantam Covid-19.

Akan rilis data-data ekonomi peting dari Negeri Paman Sam. Mulai dari PMI, data penjualan rumah, hingga risalah FOMC untuk menentukan arah kebijakan The Fed.

Perlu diketahui, Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali bahwa proses disinflasi telah dimulai, khususnya di sektor barang, dan bahwa Fed memiliki alat untuk menurunkan inflasi ke target 2%.

Ketika berbicara di Economic Club of Washington pada saat yang sama, ketika ditanya tentang laporan pekerjaan Januari yang kuat, komentar Powell tidak menunjukkan bahwa itu akan mengubah pendekatan bank sentral terhadap kenaikan suku bunga di masa depan.

Goldman Sachs dan Bank of America memperkirakan masih akan ada tiga kenaikan suku bunga lagi masing-masing naik 25 basis poin (bp).

Kemudian, Australia akan merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) negaranya. Data ini akan memberikan informasi situasi ekonomi negara tersebut di tengah ketidakpastian global saat ini. Jika angka lebih tingi daripada ekspektasi maka dianggap positif .

Pada hari berikutnya Australia juga akan merilis data PMI hingga risalah rapat hasil kebijakan moneter Australia. Risalah rapat RBA akan diamati dengan cermat untuk mengetahui perincian terkait keputusan terbaru suku bunga ke depannya.

Sementara dari dalam negeri hari ini akan ada pengumuman transaksi berjalan. Berdasarkan konsensus TradingEconomics, nilai transaksi berjalan Indonesia akan turhn menjadi US$3,5 miliar dari sebelumnya US$4,4 miliar pada kuartal IV 2022.

IHSG juga mungkin masih akan beraksi atas keputusan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility tetap pada level 5,00%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6,50%.

Keputusan rapat dewan gubernur BI sesuai dengan ekspektasi pasar, berdasarkan survei CNBC Indonesia.

Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral menahan suku bunga di level 5,75%. Dua institusi memperkirakan BI mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,00%.

Sebagai catatan, BI mulai menaikkan suku bunga acuan sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023. Secara total, kubu MH Thamrin sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 225 basis points (bps) menjadi 5.75%.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular