Market Commentary
Saham ZATA Melesat, Awas! Sedang Dipelototi BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten fesyen muslim yakni PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) terpantau kembali melesat pada perdagangan sesi I Rabu (8/2/2023), meski Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peringatan kepada PT Lembur Sadaya Investama (LSI) selaku Pemegang Saham Pengendali ZATA.
Per pukul 09:40 WIB, saham ZATA melonjak hingga 29,85% ke posisi Rp 87/saham. Bahkan, saham ZATA nyaris menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham ZATA pada sesi I hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 11.484 kali dengan volume sebesar 219,02 juta lembar saham dan nilai transaksinya pun sudah mencapai Rp 17,98 miliar.
Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 730,66 miliar dan price to earnings ratio (PER) ZATA mencapai 43,83 kali.
Per pukul 09:40 WIB, di order offer atau jual, harga Rp 90/saham menjadi batas atasnya pada hari ini, sedangkan di harga Rp 87/saham, terdapat 11.853 lot antrian jual.
Sementara di order bid atau beli, di harga Rp 86/saham, terdapat 25.874 lot antrian. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 80/saham, yakni sebanyak 33.861 lot antrian.
Padahal, BEI telah memberikan peringatan tertulis kepada PT Lembur Sadaya Investama (LSI) selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) ZATA.
Mengutip jawaban emiten busana muslim itu atas pertanyaan bursa, Senin lalu, disebutkan bahwa sanksi tersebut dipicu aksi jual 10,27% porsi saham ZATA oleh LSI dalam masa penguncian atau lock up.
"Latar belakang pengalihan sebagian saham di perseroan adalah dalam rangka LSI memerlukan dana," tulis manajemen ZATA.
ZATA juga mengakui bahwa tindakan pengendali itu menurunkan citra perseroan.
Dalam lembar jawaban tersebut, ZATA juga menyampaikan telah melunasi utang senilai Rp22,218 miliar kepada PT Bank Raya Tbk (AGRO).
ZATA mengakui sempat berencana mengalihkan dana hasil IPO untuk pembayaran utang kepada Bank Raya itu ke modal kerja, seperti pembelian bahan baku.
Rencana penundaan pembayaran telah disampaikan kepada manajemen Bank Raya dengan alasan menangkap peluang menghadapi masa puncak penjualan saat Idul Fitri.
Menurut catatan ZATA pada masa itu, penjualan mencapai 50% dari target 1 tahun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Duh, Saham ZATA Milik Sultan Subang & AA Gym ARB Lagi Nih!
(chd/chd)