
Naik-Turun Ala Ketua The Fed yang Bikin Dunia Cerah Lagi

Hampir sama dengan pernyataannya pasca pengumuman kebijakan moneter pekan lalu, Powell menyebut proses disinflasi sudah dimulai.
Disinflasi artinya laju kenaikan harga yang lebih rendah dari sebelumnya. Pasar melihat inflasi di Amerika Serikat sudah mencapai puncaknya, dan kini mulai dalam tren penurunan.
"Proses disinflasi, proses di mana inflasi mulai menurun sudah dimulai, dan ini dimulai dari sektor barang yang berkontribusi seperempat ke perekomian. Tetapi jalan masih panjang, dan ini baru tahap paling awal" kata Powell sebagaimana dikutip CNBC International, Selasa waktu setempat.
Pelaku pasar langsung merespon positif, terlihat dari Wall Street yang berbalik menguat. Hal ini bisa mendorong kenaikan IHSG pada perdagangan Rabu, begitu juga rupiah dan SBN berpeluang menguat.
Ketika inflasi mulai menurun, maka peluang suku bunga The Fed tidak lebih dari 5%, seusai prediksi dan keinginan pasar akan menjadi lebih besar. Hal ini juga bisa berdampak bagus ke negara lain, dan dunia tentunya.
Tetapi, Powell juga memberikan catatan suku bunga bisa lebih tinggi dari yang sebelumnya diprediksi jika pasar tenaga kerja masih terus kuat atau inflasi yang kembali meninggi.
"Kenyataannya kami bertindak berdasarkan data. Jadi jika kita terus melihat data, misalnya pasar tenaga kerja yang kuat atau inflasi yang kembali meninggi, itu akan membuat kami kembali menaikkan suku bunga dan bisa saja lebih tinggi dari yang diprediksi sebelumnya," ujar Powell.
Artinya, data inflasi AS yang akan dirilis Selasa depan akan menjadi perhatian besar, sebab data tenaga kerja masih sangat kuat. Meski demikian, untuk sementara pasar dibuat lega setelah Powell menyatakan inflasi sudah dalam proses menurun.
Sementara itu dari dalam negeri Bank Indonesia hari ini akan merilis data tingkat keyakinan konsumen Indonesia. Pada bulan Desember angka indeksnya mencapai 120, dan jika meningkat artinya konsumen semakin optimistis, dan belanja rumah tangga bisa meningkat.
Mengingat konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 50% dari PDB, maka kenaikan tingkat keyakinan konsumen bisa memberkan sentimen positif ke pasar finansial.
Selain itu, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dijadwalkan akan merilis laporan keuangannya. Sebelumnya Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Central Asia (BBCA) mampu membukukan kinerja yang impresif.
Rilis laporan keuangan BBRI diharapkan mampu mendongkrak sektor finansial yang memiliki bobot paling besar di IHSG.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Simak Rilis Data Ekonomi dan Agenda Hari Ini
(pap/pap)