Polling CNBC Indonesia
Hidup Makin Susah, Ekonomi Kuartal IV Diramal Melorot

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 diperkirakan akan turun signifikan dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Pertumbuhan diproyeksi hanya mencapai 5,03% (year on year/yoy).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03% (yoy) dan tumbuh 0,49% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72( yoy) pada kuartal III-2022 dan 5,45% (yoy) pada kuartal II-2022. Secara qtq, ekonomi Indonesia tumbuh 1,81% pada kuartal III dan 3,72% pada kuartal II-2022.
Hasil polling lebih rendah dengan proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pekan lalu, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 akan menembus 5,3-5,4%.
Dengan menghitung pertumbuhan ekonomi kuartal I-III pada 2022 dan proyeksi kuartal IV-2022 maka pertumbuhan ekonomi full year 2022 akan berada di angka 5,3%. Pertumbuhan akan lebih tinggi dibandingkan pada 2021 sebesar 3,69%.
Proyeksi ini sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia, pemerintah, hingga sejumlah lembaga.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 dan keseluruhan 2022 pada Senin (6/2/2023).
Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 akan lebih rendah dibandingkan dua kuartal sebelumnya karena sejumlah faktor. Di antaranya adalah basis perhitungan (kuartal IV-2021) yang tinggi.
Merujuk data BPS, ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% pada kuartal IV-2021. Pertumbuhan tersebut terbilang tinggi karena dampak badai Covid-19 Delta mulai menghilang.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada Ekonomi kuartal IV-2022 juga akan lebih rendah karena melandainya konsumsi masyarakat akibat kenaikan harga BBM subsidi dan suku bunga acuan BI.
Sebagai catatan, pemerintah menaikkan harga BBM subsidi lebih dari 30% pada awal September 2022. Kenaikan harga tersebut melambungkan inflasi hingga menembus ke atas 5% sepanjang kuartal IV-2022.
Secara tahunan, inflasi tercatat 5,71% pada Oktober 2022, 5,42% pada November, dan kembali naik menjadi 5,51% pada Desember 2022.
Kenaikan harga BBM semakin menekan daya beli masyarakat yang bertubi-tubi harus menghadapi lonjakan harga bahan pangan pada kuartal I-III tahun lalu.
Harga minyak goreng, cabai rawit, beras, dan telur ayam melonjak sejak awal tahun 2022 hingga pertengahan tahun. Setelah harga pangan melandai, hantaman kenaikan harga BBM subsidi membuat daya beli masyarakat menurun.