Newsletter

25 Basis Poin Dari The Fed yang Bikin Pasar Finansial Cerah!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
02 February 2023 06:15
Bank Sentral Eropa ECB , european central bank
Foto: Bank Sentral Eropa (REUTERS/Alex Domanski)

Pada hari ini, pelaku pasar bakal memantau beberapa sentimen, di mana salah satunya yakni pergerakan bursa saham Wall Street yang kembali menghijau kemarin, setelah The Fed menaikkan suku bunga acuannya sesuai dengan prediksi pasar.

The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) ke kisaran 4,5% - 4,75%. Hal ini berarti The Fed kembali memperlambat laju kenaikan setelah sebelumnya menaikkan 50 bp pada Desember 2022 dan 75 basis pada empat pertemuan sebelumnya.

Keputusan bulat oleh para peserta Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) itu sejalan dengan ekspektasi pasar keuangan.

Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan bahwa kebijakan perlu tetap restriktif untuk beberapa waktu dan bahwa para pejabat akan memerlukan bukti yang jauh lebih banyak untuk yakin bahwa inflasi berada di jalur yang menurun ke target 2%.

"Komite mengantisipasi bahwa kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup ketat guna mengembalikan inflasi menjadi 2 persen dari waktu ke waktu," kata The Fed dalam pernyataannya.

Powell juga mengatakan dalam konferensi persnya bahwa dia tidak mengharapkan The Fed untuk memangkas suku bunga tahun ini.

"Mengingat pandangan kami, saya tidak melihat kami memangkas suku bunga tahun ini, jika pandangan kami menjadi kenyataan," kata Powell.

Powell juga mengatakan dia "tidak khawatir" tentang pasar obligasi yang menyiratkan satu pemotongan lagi sebelum jeda, karena beberapa pelaku pasar mengharapkan inflasi turun lebih cepat daripada yang dilakukan oleh The Fed.

"Jika kita benar-benar melihat inflasi turun jauh lebih cepat, tentu saja itu akan berperan dalam pengaturan kebijakan kita," kata Powell.

Namun, The Fed mengatakan perlu lebih banyak data lagi, terutama terkait data ketenagakerjaan untuk merubah sikapnya.

Data tenaga kerja di AS cenderung masih cukup kuat, di mana data lowongan pekerjaan AS secara tak terduga naik pada Desember 2022.

Hal ini membuktikan bahwa meski laju kenaikan suku bunga terus melambat, tetapi The Fed belum akan merubah sikapnya menjadi dovish, selama data tenaga kerja masih cukup kuat.

Meski begitu, pasar dapat bernafas sedikit lebih lega karena kini The Fed tidak lagi seagresif pada September tahun lalu.

Selain The Fed, ECB dan BoE juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan terbarunya pada hari ini.

ECB diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 bp menjadi 3% kali ini, berdasarkan polling dari Trading Economics.

Sedangkan BoE juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bp menjadi 4%, berdasarkan survei pasar dari Trading Economics.

Di lain sisi, Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 menjadi 2,9%. Angka perkiraan ini naik dari proyeksi yang dibuat pada Oktober yakni hanya berkisar 2,7%.

Perubahan proyeksi ini dipicu oleh pembukaan kembali aktivitas perekonomian China. Berdasarkan laporan IMF, hal ini membuka jalan untuk pemulihan aktivitas ekonomi dengan cepat.

Pemicu lainnya yakni ketangguhan beberapa negara di paruh kedua 2022, inflasi yang mulai mereda hingga penurunan dolar AS dari level tertingginya.

Di negara maju, IMF memperkirakan laju inflasi rata-rata tahunan menurun menjadi 4,6% pada 2022, dari 7,3% tahun lalu. Kemudian, inflasi akan kembali turun menjadi 2,6% tahun 2024.

Sementara itu, di negara berkembang, laju inflasi akan turun dari 9,9% pada 2022, menjadi 8,1% pada 2023 dan 5,5% pada 2024.

IMF mencatat laju inflasi diproyeksi mengalami moderasi di negara berpenghasilan rendah dari 14,2% di 2022, menjadi 8,6% pada tahun ini sebelum turun mendekati level pra-pandemi pada 2024.

Kendati demikian, sejumlah tantangan ke depan, dikhawatirkan justru akan meningkatkan laju inflasi global.

Sementara itu dari dalam negeri, sentimen dari melandainya inflasi pada bulan lalu masih akan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan, selain dari kenaikan suku bunga The Fed yang sesuai ekspektasi pasar.

Selain itu, ada beberapa agenda yang akan digelar di dalam negeri pada hari ini. Pertama, Investment Day Mandiri Investment Forum 2023 di Lantai 3 Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta pukul 09:00 WIB.

Adapun narasumbernya yakni Menteri Investasi/Kepala BPKM, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN), Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.

Selain itu, ada agenda Pertemuan nasabah Wanaartha Life dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di kantor pusat OJK.

Terakhir yakni konferensi pers perkembangan kebijakan dan pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), di mana acara ini akan dilaksanakan via zoom meeting.

Turut hadir Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular