Market Insight

Mohon Maaf, IHSG Sepertinya Mentok di 6.900!

Tri Putra, CNBC Indonesia
31 January 2023 08:35
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham dalam negeri tak kuasa menahan tekanan di awal pekan ini, Senin (30/1/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,38% dan ditutup di 6.872,48.

Meski IHSG tertekan, investor asing terpantau juga mencatatkan net buy di pasar saham dalam negeri. Asing net buy Rp 91,07 miliar di pasar reguler dan Rp 186,72 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Mayoritas saham mengalami tekanan pada perdagangan kemarin sehingga memicu indeks acuan tertekan.

Data perdagangan menunjukkan ada 315 saham yang melemah, 202 saham yang mengalami kenaikan dan 206 saham stagnan.

Kinerja IHSG kemarin sejalan dengan indeks acuan saham bursa utama kawasan Asia. Indeks Hang Seng bahkan melemah 2,73%.

Hanya indeks Nikkei dan dan Shanghai Composite yang berhasil lolos dari zona koreksi. Keduanya menguat masing-masing 0,26% dan 0,14%.

Hari ini merupakan hari terakhir perdagangan di bulan Januari 2023. Lantas seperti apa pergerakan IHSG untuk hari ini? Simak ulasan teknikal berikut.

Analisis Teknikal


Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG kemarin, indeks tetap bertahan di atas level psikologis 6.800, akan tetapi belum mampu bertahan di atas 6.900 dan batas atas BB di 6.970.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI ditutup turun ke 56,39 dari posisi sebelumnya di 59,26.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 masih berada di atas MA 26.

Dalam jangka pendek IHSG berpeluang terkonsolidasi terlebih dahulu di kisaran 6.800-6.900.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(pap/pap)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation