Market Insight

Dari TINS Sampai ANTM, Ini Daftar Emiten Gak Ramah Lingkungan

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
19 May 2023 11:35
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain kinerja bisnis dan valuasi, ESG juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor dunia dalam memilih keputusan berinvestasi.

Bursa Efek Indonesia pun memberikan informasi lengkap mengenai ESG dari edukasi hingga scoring ESG emiten yang dirilis di laman resminya.

Saat ini terdapat 80 emiten yang sudah memiliki nilai ESG di laman resmi BEI dari yang memiliki risiko ESG ringan sampai memiliki risiko ESG berat.

Adapun emiten-emiten yang bergerak di industri alam seperti tambang dan perkebunan yang memiliki nilai ESG paling berisiko tinggi.

Berikut daftar emiten yang memiliki risiko ESG berat melansir laman BEI:

Penilaian risiko ESG oleh Sustainalytics menggunakan konsep dekomposisi risiko yakni perusahaan dihadapkan pada dua dimensi isu ESG yaitu exposure dan management.
Exposure merupakan risiko material ESG yang dihadapi oleh perusahaan dan mempengaruhi penilaian risiko ESG.

Sementara management merupakan komitmen dan tindakan nyata perusahaan dalam menangani isu ESG melalui berbagai kebijakan dan program kerja perusahaan.
Selanjutnya berdasarkan penilaian skor ESG, perusahaan tercatat dikelompokkan pada salah satu dari 5 kategori.

Pertama adalah Negligible dengan skor risiko 0-10. Perusahaan yang masuk dalam kategori ini dianggap memiliki risiko ESG yang dapat diabaikan.


Kedua, kategori Low dengan skor risiko 10-20, dianggap memiliki risiko ESG yang rendah. Setelah itu kategori Medium dengan skor 20-30 yaitu perusahaan dianggap memiliki ESG rendah.

Kategori selanjutnya adalah High yang dianggap memiliki risiko ESG yang tinggi, memiliki skor 30-40.

Paling berat adalah kategori Severe dengan skor di atas 40. Ini karena perusahaan yang masuk dalam kategori ini dianggap memiliki risiko ESG yang berat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(RCI/RCI)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation