IPO Watch

IPO Wijaya Cahaya Timber Murah, Mau Beli?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Selasa, 31/01/2023 09:50 WIB
Foto: logo perusahaan Wijaya Cahaya Timber

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor barang baku akan kedatangan 1 emiten baru. PT. Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1 Februari 2023 besok. Menariknya dari FWCT ini harga sahamnya sudah terbilang murah atau undervalued.

Ratio

Current Ratio

1.14

DAR

0.45

DER

0.82

ROA

6.40%

ROE

11.67%

GPM

12.02%

OPM

7.35%

NPM

4.95%

EPS

16.78

BV

138.6

PER

3.7

PBV

0.85

Harga Listing

118

Calon emiten ini menawarkan harga Rp 118 per lembar dimana 30 Januari 2023 adalah hari penjatahan dan 31 Januari 2023 adalah hari pendistribusian.

Dalam perhitungan BV (Book Value) FWCT adalah 138 dimana hal ini menandakan bahwa harga saham FCWT cukup murah, dengan harga listing 118 sedangkan harga bukunya 138.

Jika dilihat dari PBV (Price to Book Value) FWCT berada di 0.85, yang berarti harganya murah secara PBV, karena standar PBV murah adalah di bawah 1. Namun perlu diingat, bahwa kita juga harus melihat prospek bisnis.

Secara sektoral PER FWCT berada di 3.70, angka tersebut jauh di bawah rata-rata PER sektor sejenis yang berada di angka 20. Hal ini menandakan secara sektoral FWCT masih terbilang murah.

Dilihat dari pertumbuhan laba FWCT terlihat cukup baik, berdasarkan data EPS pada laporan keuangan FWCT menunjukkan hal positif.

EPS

31 Juli

31 Desember

2022

2021 (tidak di audit)

2021

2020

2019

16.78

21.42

44.03

20.71

14.87

Dimana EPS terus bertumbuh sejak 2019 hingga 2021. Namun pada periode 31/07/2022 EPS FWCT menunjukkan penurunan dibandingkan periode 31/07/2021.

Jika dilihat lebih dalam, nampak beban pokok penjualan perseroan dan entitas anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2022 adalah sebesar Rp 447,18 miliar.

Jumlah tersebut naik 62,04% dibandingkan periode per akhir Juli 2021 yang tercatat Rp 275,97 miliar. 

Peningkatan beban pokok tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan bersih pada periode yang sehingga meningkatkan pembelian persediaan bahan baku, selain itu juga terdapat peningkatan pada beban produksi langsung dan beban produksi tidak langsung.

Selain itu, beban usaha Perseroan dan entitas anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2022 menembus Rp 33,62 miliar.  Jumlah tersebut naik 28,48% bila dibandingkan periode 31 Juli 2021 yaitu tercatat  Rp 26, 17 miliar.

Terdapat peningkatan beban usaha dimana adanya peningkatan beban penjualan khususnya untuk aktivitas ekspor, yang disebabkan oleh kelangkaan kontainer untuk pengiriman.

Melihat dari ratio GPM (Gross Profit Margin) FWCT berada di 12%, di mana GPM bisa terbilang bagus dan efisien berada di angka 30%. Hal ini menandakan bahwa selisih keuntungan dari harga jual terhadap beban pokok penjualannya masih kecil.

Terlihat juga pada NPM (net profit margin) FWCT masih berada tipis di bawah 5%, yaitu berada di 4,95%. Hal ini tidak terlalu buruk, FWCT hanya tinggal mengefisienkan biaya operasional atau biaya lainnya yang bisa memaksimalkan laba.

Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut

Secara ROA (Return on Asset) FWCT berada di 6.40% berada di atas angka ROA yang baik yaitu di 5.98%.

Semakin tinggi ROA, berarti perusahaan semakin mampu mendayagunakan aset dengan baik untuk memperoleh keuntungan. Dimana diketahui aset FWCT berada di 393 Milyar.

Selanjutnya secara ROE (Return on Equity) FWCT berada 11.67%. Hal ini juga cukup baik, dimana ROE FWCT berada diatas standar ROE yang baik di angka 8.32%.

Semakin tinggi nilai ROE,semakin baik pula kinerjanya dalam menghasilkan laba bersih setelah dikurangi pajak. Dengan kata lain, ROE dapat menunjukkan berapa keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dari setiap rupiah yang diinvestasikan oleh pemegang saham.

Kemampuan modal terhadap kewajiban pada FWCT cukup baik, dimana DER (Debt to Equity) berada di 0.82. Hal ini menandakan bahwa kondisi perusahaan masuk dalam kategori sehat atau baik, di mana DER yang baik adalah di bawah angka 1.

Semakin rendah rasio DER akan semakin bagus kondisi fundamental perusahaan. Dimana rendahnya rasio ini menunjukkan besarnya utang perusahaannya lebih kecil dibandingkan besaran aset yang dimilikinya. DER FWCT menandakan bahwa kemampuan modal perusahaan bisa untuk membayar kewajibannya.

CR (Current Ratio) FWCT berada di angka 1.14, sedangkan CR yang baik berada di range 1.5 hingga 3.

Hal ini menandakan kemampuan likuiditas perusahaan dalam membayar utang jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki perusahaan belum cukup baik.

Namun tidak terlalu buruk pula dikarenakan jika melihat dari kas pada semester I=2022 mengalami kenaikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan tersebut berasal dari kenaikan arus kas pendanaan sebesar 176.25% yang berasal dari dari pencairan utang bank jangka panjang. Dimana hutang jangka panjang ini akan digunakan juga untuk meningkatkan kinerja FWCT.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Apakah FWCT Mampu Bersaing?


(mae)
Pages