
Saham 'Om Happy' Sedang Tak Bahagia Hari Ini, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham yang dimiliki oleh suami Puan Maharani yakni Hapsoro Sukmonohadi atau Happy Hapsoro terpantau ambles (ARB) pada perdagangan sesi I Senin (30/1/2023).
Adapun beberapa saham tersebut yakni PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), dan PT Singaraja Putra Tbk (SINI).
Per pukul 10:30 WIB, saham RAJA memimpin koreksi yakni ambruk 5,69% ke posisi harga Rp 995/saham. Sedangkan saham SINI menjadi yang paling minor koreksinya yakni ambles 4,32% menjadi Rp 1.330/saham.
Belum diketahui alasan jelas dan selain dari aksi jual (profit taking) yang membuat keempat saham tersebut ambles. Namun, saham RAJA, CBRE, dan MINA nyaris menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada pagi hari ini.
Koreksi empat saham 'Happy Hapsoro' juga terjadi di tengah tahun politik, meski periode kampanye tetap masih cukup lama yakni pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Sebelumnya, sempat ada isu di saham CBRE, di mana dari sumber yang dekat dengan pihak perusahaan menyebutkan bahwa CBRE akan kedatangan investor asal Singapura.
"Kita akan kedatangan investor raksasa dari Singapura" Ujar sumber yang tidak ingin namanya disebutkan tersebut.
Ketika ditanya bagaimana skema masuknya investor tersebut apakah melalui rights issue atau private placement, pembelian dari existing shareholder, atau melalui pembelian di pasar sekunder, sumber tersebut mengaku aksi korporasi masih digodok bersama investor.
"Ini belum bisa kita disclose karena masih kita diskusikan bersama pihak investor." Jawab sumber tersebut.
Rumor mengenai aksi korporasi di tubuh CBRE memang sudah diketahui oleh para investor melalui press release perseroan yang diterbitkan pasca melantai perdana.
Mengacu pada press release perusahaan, CBRE bersiap untuk melakukan aksi korporasi lanjutan setelah sukses melaksanakan IPO dan meraih pendanaan sebesar hampir Rp 80 miliar.
"Melihat antusiasme investor yang tinggi, ke depan aksi korporasi perseroan tidak hanya akan berhenti di penawaran perdana saja dan manajemen akan selalu mengedepankan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik dalam menjalankan perseroan." tulis perseroan dalam rilis resminya.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)