
Saham Properti Menantu Megawati Longsor Nih! Kenapa Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti yang dimiliki oleh suami Puan Maharani, Hapsoro Sukmonohadi atau Happy Hapsoro yakni PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) terpantau tergelincir lebih dari 3% pada perdagangan sesi I Kamis (2/2/2023).
Per pukul 10:41 WIB, saham MINA ambles 3,51% ke posisi Rp 55/saham. Bahkan, saham MINA nyaris menyentuh auto reject bawah (ARB) pada pagi hari ini.
Saham MINA sudah ditransaksikan sebanyak 495 kali dengan volume sebesar 14,02 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 766,62 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 360,94 miliar
Hingga pukul 10:41 WIB, di order offer, ada 2.927 lot antrian jual pada harga Rp 56/saham. Sedangkan di order bid, ada 17.895 antrian beli di harga Rp 55/saham dan 13.660 lot antrian beli di harga Rp 54/saham. Saham MINA pun nyaris menyentuh ARB, di mana harga Rp 54/saham menjadi batas bawahnya pagi hari ini.
Belum diketahui alasan jelas dan selain dari aksi jual (profit taking) yang membuat keempat saham tersebut ambles. Namun, koreksi saham MINA terjadi saat saham properti lainnya di RI cenderung menghijau hari ini.
Saham MINA juga sudah mencetak ARB selama kurang lebih empat hari beruntun sejak Senin awal pekan ini. Dari Senin lalu hingga hari ini, saham MINA sudah ambles 15,38%.
Diketahui hingga hari ini, saham MINA masih mendapatkan notasi khusus X dari Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana notasi ini diberikan karena perseroan memenuhi kriteria Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus.
Dengan masih belum dilepasnya notasi khusus ini, maka saham MINA berpotensi menjadi saham yang masuk dan bertengger di papan pemantauan khusu, di mana papan ini berpotensi membuat saham yang ada di papan tersebut menyentuh ARB hingga Rp 1 per saham.
Mengacu data pada situs BEI, Rabu kemarin, terdapat 151 efek yang masuk dalam pantauan khusus BEI, termasuk saham MINA. Efek-efek ini memiliki beberapa kriteria, salah satunya, Harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di pasar reguler kurang dari Rp 51/saham.
Selain itu, laporan Keuangan auditan terakhir mendapatkan opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer), dan tidak membukukan pendapatan atau tidak terdapat perubahan pendapatan pada laporan keuangan auditan dan/atau laporan keuangan interim terakhir dibandingkan dengan laporan keuangan yang disampaikan sebelumnya.
Bila tidak terjadi perubahan hingga Juli 2023, maka 151 emiten yang terdapat dalam situs BEI tersebut diperkirakan akan masuk ke dalam Daftar Pemantauan Khusus BEI.
Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi dari BEI terkait hal ini. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, masih ada kemungkinan daftar tersebut akan diperbaharui lagi.
"Saham-sahamnya apa saja nanti kita update lagi. Efeknya nanti kita sampaikan," ucap Jeffrey usai menghadiri acara Pembukaan Kembali Main Hall BEI pada Senin, (30/1/2023) lalu.
Sebagai informasi, Happy Hapsoro merupakan pemilik saham MINA melalui kepemilikan langsung dan tidak langsung.
Berdasarkan publikasi daftar pemegang saham yang dipublikasikan perseroan sampai dengan 31 Desember 2022, Happy memiliki sebanyak 131,25 juta lembar atau 2% saham MINA.
Adapun melalui kepemilikan tidak langsung yakni PT Basis Utama Prima sebanyak 3 miliar lembar atau 45,71%.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)