
Kabar dari AS dan China Bikin Happy, Harga Minyak Terbang

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia melonjak di tengah ekspektasi bahwa permintaan global akan menguat karena importir minyak utama China membuka kembali ekonominya dan data ekonomi AS yang positif.
Pada perdagangan Kamis (26/1/2023) harga minyak mentah jenis Brent tercatat US$87,47 per barel, naik 1,6% dari posisi kemarin.
Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 1,1% menjadi US$81,01 per barel.
Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal keempat. Akan tetapi ukuran permintaan domestik naik pada laju paling lambat dalam 2,5 tahun, mencerminkan biaya pinjaman yang lebih tinggi.
"Harga minyak mentah mendapat dorongan tak terduga dari ekonomi AS yang tidak mau putus," kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.
Di sisi lain, China telah melonggarkan pembatasan Covid-19 yang ketat bulan ini, dengan Beijing membuka kembali perbatasan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
"Pembukaan kembali China mendukung prospek permintaan," kata analis UBS Giovanni Staunovo.
"Juga, pelaku pasar dengan cermat melacak pertemuan OPEC + JMMC ( Komite Pemantau Bersama Menteri ) yang akan datang dan embargo UE (Uni Eropa) pada produk olahan," kata Staunovo.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+ akan melakukan pertemuan pada 1 Februari. Para pelaku pasar melihat kemungkinan akan mendukung tingkat kebijakan produksi saat ini untuk tetap dipertahankan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article Ambyar! Perdagangan Pertama 2023 Harga Minyak Longsor 4%