CNBC Indonesia Research

Aneh! Asing Borong SBN Nyaris Rp 50 Triliun, Yield Kok Naik?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
30 January 2023 07:05
INFOGRAFIS, Utang Luar Negeri RI Turun Lagi
Foto: CNBC Indonesia

Pada akhir tahun lalu, Pemerintah RI menerbitkan utang senilai Rp 854, 87 triliun per 6 Desember 2022. Penawaran yang masuk sepanjang 2022 hingga saat itu menembus Rp 1.785,02 triliun.

Jumlah utang cenderung masih akan bertambah karena pemerintah akan memenuhi sisa target Surat Keputusan Bersama (SKB) III dengan Bank Indonesia senilai Rp 128,6 triliun. Artinya, penerbitan utang tahun 2022 bisa mencapai Rp 983,47 triliun.

Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan pada dua tahun sebelumnya. Penerbitan utang (bruto) mencapai Rp 1.541,3 triliun pada 2020 dan Rp 1.352,8 triliun pada 2021. Namun, tetap lebih besar dibandingkan periode pra-pandemi seperti pada 2019 yang tercatat Rp 921,5 triliun.

Utang sebesar Rp 854,87 triliun diserap melalui penerbitan SBN, private placement, maupun bookbuilding pada penerbitan SBN berdenominasi valuta asing (valas).

Termasuk dalam utang tersebut adalah obligasi ritel yang dijual kepada masyarakat umum.

Utang yang ditarik melalui lelang SBN pada 2022 mencapai Rp 583,23 triliun rupiah dengan total penawaran menembus Rp 1.511,64 triliun.

Pada penerbitan Surat Utang Negara (SUN) secara regular di 2022, rata-rata penawaran yang masuk mencapai Rp 43,21 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan pada 2021 yakni sekitar Rp 70 triliun dan sebesar Rp 75 triliun pada 2020.

Rata-rata utang yang diserap dalam penerbitan SUN regular tahun lalu mencapai Rp 16,76 triliun. Jumlah tersebut jauh di bawah tahun 2021 yang ada di angka Rp 26 triliun dan 2020 yang tercatat Rp 22,36 triliun.

Pemerintah bahkan mengganti target indikatif beberapa kali karena penawaran yang datang semakin mengecil.

Pada awal tahun lalu, target indikatif ditetapkan sebesar Rp 25-37,5 triliun kemudian diturunkan menjadi Rp 20-30 triliun. Pada Juli 2022, target indikatif sudah diturunkan menjadi Rp 15-22 triliun tetapi kemudian juga dikurangi menjadi Rp 10-15 triliun.

Penawaran yang datang pada lelang turun drastis sejak The Fed memberlakukan kebijakan moneter yang agresif.

Penawaran tertinggi pada lelang SUN reguler 2022 tercatat Rp 84,84 triliun, yakni pada lelang kedua tanggal 18 Januari 2022. Penawaran terkecil tercatat pada lelang tanggal 11 Oktober 2022 yakni Rp 15 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak 8 Mei 2018 atau empat tahun lebih.

Sebagai catatan, jumlah penawaran tertinggi pada lelang SUN reguler 2021 menyentuh Rp 116,11 triliun, sementara pada 2020 tercatat Rp 127,12 triliun.

Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang tahun lalu juga meningkat drastis dari awal hingga akhir tahun lalu sejalan dengan ketidakpastian global.

Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada seri benchmark tenor 10 tahun hanya berada di 6,26% pada lelang Januari 2022.

Namun, yield meningkat menjadi 6,97% pada lelang terakhir 6 Desember 2022. Pada lelang 11 Oktober 2022, yield rata-rata tetrimbang yang dimenangkan pada seri benchmark bahkan menyentuh 7,37%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular