Market Commentary
Kecuali UNVR, 10 Saham Big Cap Bantu IHSG Menguat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali menguat pada perdagangan sesi I Jumat (27/1/2023), di tengah cenderung positifnya katalis pasar pada hari ini.
Hingga pukul 09:35 WIB, IHSG menguat 0,6% ke posisi 6.906,06. IHSG pun akhirnya kembali diperdagangkan di level psikologis 6.900 pada hari ini.
Saat IHSG bergairah, hampir seluruh saham berkapitalisasi pasar 10 terbesar menguat pada pagi hari ini dan turut menopang pergerakan IHSG.
Berikut pergerakan saham-saham big cap 10 besar pada perdagangan sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Central Asia | BBCA | 8.650 | 2,06% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 117 | 1,74% |
Bank Mandiri | BMRI | 9.975 | 1,53% |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | 4.640 | 1,09% |
Chandra Asri Petrochemical | TPIA | 2.340 | 0,43% |
Astra International | ASII | 5.925 | 0,42% |
Bank Negara Indonesia | BBNI | 9.500 | 0,26% |
Telkom Indonesia | TLKM | 3.980 | 0,25% |
Bayan Resources | BYAN | 20.000 | 0,13% |
Unilever Indonesia | UNVR | 4.780 | -0,42% |
Sumber: RTI
Saham emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar paling jumbo yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memimpin penguatan saham big cap top 10 hari ini, di mana saham BBCA melonjak 2,06% ke posisi harga Rp 8.650/unit.
Melesatnya saham BBCA terjadi setelah perseroan merilis kinerja keuangannya pada tahun 2022 kemarin, di mana laba bersih BBCA sepanjang 2022 mencapai Rp 40,7 triliun, meningkat 29,6% dibandingkan periode sebelumnya.
Berikutnya ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang melesat 1,74% menjadi Rp 117/unit.
Namun, untuk saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada hari ini tidak mengikuti 9 saham big cap lainnya, di mana saham UNVR melemah 0,42% menjadi Rp 4.780/unit.
Sentimen positif berasal dari Wall Street yang ditutup menguat setelah ditopang oleh data pertumbuhan ekonomi AS yang di atas ekspektasi serta cemerlangnya kinerja keuangan perusahaan-perusahaan raksasa AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,61%, S&P 500 berakhir melesat 1,1% dan Nasdaq Composite melejit 1,76%.
Di lain sisi, kembali naiknya harga batubara dunia juga menjadi angin segar setelah beberapa waktu lalu terpuruk. Pada perdagangan Kamis kemarin, harga batu kontrak Februari di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 259,25 per ton. Harganya melesat 2,37% dibandingkan hari sebelumnya.
Penguatan harga batu bara kemarin memutus tren negatif sang pasir hitam yang melemah sejak 18 Januari 2023 atau enam hari perdagangan beruntun.
Hal ini tentunya berdampak kepada pergerakan emiten batu bara yang juga menjadi emiten jumbo di IHSG, seperti saham BYAN, meski penguatannya cenderung belum terlalu besar.
Beralih ke dalam negeri, sentimen yang perlu dicermati pelaku pasar adalah prospek ekonomi RI yang masih cerah serta sejumlah kebijakan untuk mengangkat kinerja rupiah.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan kuartal IV-2022 dan full year 2022 pada 6 Februari mendatang.
Sedangkan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memperkirakan ekonomi Indonesia masih tumbuh di sekitar 5% pada 2022.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2022 akan mencapai 5,3% pada 2022. Angka ini lebih baik dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2%.
"Fondasi perekonomian masih kuat. Konsumsi, investasi, dan ekspor menggerakkan perekonomian nasional," kata Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) di Jakarta, Kamis (26/1/2023) kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]