Newsletter

"Angpao" Untuk Investor, China Kini Jadi Pemodal Utama di RI

Maesaroh, CNBC Indonesia
25 January 2023 05:55
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pergerakan IHSG gagal mengikuti laju bursa Asia. Saham Jepang dan Australia ditutup di zona hijau pada Selasa (24/1/2023), di tengah prospek cerahnya kinerja keuangan emiten pada tahun 2022.

Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup melonjak 1,46% ke posisi 27.299,199 dan indeks ASX 200 Australia berakhir menguat 0,44% menjadi 7.489,8.

Sementara untuk pasar saham China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura pada hari ini masih belum dibuka karena masih libur Imlek 2022.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah masih perkasa di hadapan dolar AS. Rupiah mengakhiri perdagangan di Rp 14.885/US$, melesat 1,23% di pasar spot.

Posisi rupiah kemarin adalah yang terkuat sejak 13 September 2022 atau empat bulan terakhir.  Dengan berada di kisaran Rp 14.885/US$1 maka artinya rupiah kembali ke level Rp 14.000 untuk pertama kalinya sejak 21 September 2022.

Rupiah perkasa setelah dolar AS terus melemah. Indeks dolar pada perdagangan kemarin bergerak di kisaran 102,1. Posisi tersebut ada di level terendah dalam tujuh bulan terakhir.

Dolar AS anjlok karena investor semakin optimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan mulai mengendurkan kebijakan moneternya.

Polling CME Group Data menunjukkan kemungkinan The fed menaikkan suku bunga 25 bps kini mengarah 100%.

Sebagai catatan, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 425 bps sejak Maret 2022 menjadi 4,25-4,50%.

The Fed menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 75 bps pada periode Juni, Juli, September, dan Oktober 2022. Kenaikan suku bunga diturunkan sebesar 50 bps pada Desember 2022.

The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari-1 Februari 2023.

Catatan positif juga ditorehkan pasar SBN. Obligasi pemerintah semakin diburu investor yang ditandai dengan terus melandainya yield atau imbal hasil.

Pada perdagangan Selasa (24/1/2023), imbal hasil SBN tenor 10 tahun juga melandai ke kisaran 6,62%.

Posisi tersebut melandai dibandingkan pada Jumat pekan lalu di angka 6,63 %. Level yield SBN tenor 10 tahun saat ini adalah yang terendah sejak awal Maret 2022 atau 10 bulan terakhir.

(mae/mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular