
Saham GOTO Melesat 4% Lebih & Nyaris Sentuh Rp 120!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten teknologi super apps yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau melesat hingga 4% lebih pada perdagangan sesi II Selasa (24/1/2023), setelah pada perdagangan sesi I hari ini bergerak cenderung mendatar.
Hingga pukul 14:31 WIB, saham GOTO terpantau melesat 4,39% ke posisi harga Rp 199/saham. Saham GOTO nyaris menyentuh level psikologis Rp 120/saham pada sesi II hari ini.
Saham GOTO diperdagangkan direntang harga Rp 113-119 per saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 41.991 kali dengan volume sebesar 4,99 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 575,67 miliar.
Hingga pukul 14:31 WIB, ada 4,18 juta lot antrian beli di order bid pada harga Rp 118/saham. Sedangkan di order offer atau jual, ada 1,11 juta lot antrian di harga Rp 119/saham.
Lebih lanjut, di order offer, di harga Rp 120/saham, menjadi yang paling banyak antrian jualnya pada hari ini, yakni mencapai 6,39 juta lot antrian.
Pada penutupan sore ini, GOTO akhirnya finish dengan kenaikan 5 poin atau setara 4,39% ke level Rp 119 per saham.
Investor kembali memburu saham GOTO pada hari ini, setelah pada akhir pekan lalu ditutup melemah.
Di lain sisi, sebelum libur Imlek atau pada akhir pekan lalu, saham GOTO juga tercatat diborong oleh investor asing hingga Rp 53,8 triliun.
Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Goto Peopleverse Fund (GPF) kembali menyalurkan saham GOTO untuk karyawan dan konsultan. Kali ini, GPF mengalihkan 62,04 juta lembar saham.
Dengan pendistribusian saham itu, jumlah saham GPF makin menyusut menjadi 84,08 miliar lembar atau setara 7,10%. Sebelum pendistribusian tersebut, kepemilikan GPF di saham GOTO mencapai 95,06 miliar lembar saham atau setara dengan 8,03%.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.