
Jelang Imlek Saham GOTO Kena Aksi Ambil Cuan Nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten teknologi super apps yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) gagal mempertahankan penguatannya pada perdagangan sesi I Jumat (20/1/2023).
Hingga pukul 10:37 WIB, saham GOTO terpantau merosot 2,61% ke posisi harga Rp 112/saham. Saham GOTO pun gagal untuk menembus harga Rp 120/saham, setelah pada perdagangan kemarin ditutup di harga Rp 115/saham.
Saham GOTO sudah ditransaksikan sebanyak 28.071 kali dengan volume sebesar 2,55 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 292,79 miliar.
Hingga pukul 10:37 WIB, ada 1,09 juta lot antrian jual di order offer atau jual pada harga Rp 112/saham. Sedangkan di order bid atau beli, ada 2,53 juta lot antrian beli di harga Rp 111/saham.
Aksi profit taking investor membuat saham GOTO pun terkoreksi lebih dari 2% pada hari ini. Apalagi sejak 12 Januari lalu, saham GOTO selalu diperdagangkan di zona hijau.
Bahkan kemarin, investor asing tercatat mengoleksi saham GOTO sebesar Rp 84,6 miliar di pasar reguler.
Sebelumnya, kenaikan saham GOTO dipicu oleh kembalinya kepercayaan masyarakat atas kerjasama GOTO dengan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), atas perusahaan patungan (joint venture) Electrum, dalam kerjasama term sheet (Head of Agreement Terms Sheet) dengan Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) yang merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero).
Electrum dan Pertamina NRE akan menjajaki kerja sama ekosistem kendaraan listrik termasuk kolaborasi terkait infrastruktur baterai seperti pengembangan teknologi, manufaktur, hingga komersialisasi.
Di Indonesia, cukup berpotensi dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik, karena Indonesia menjadi pasar motor roda dua terbesar di Asia Tenggara dan memiliki cadangan nikel terbesar di dunia yang menjadi bahan utama pembuatan baterai.
Hal inilah yang membuat kendaraan listrik terutama motor untuk digarap dan dipasarkan di Indonesia.
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)