
Eropa Berulah, Durian Runtuh RI Merekah, Salim Cs Sumringah

Grup Sampoerna
Setelah melepas bisnis utamanya yakni produk turunan tembakau kepada Philip Morris, Grup Sampoerna masih memiliki bisnis utama lainnya yakni di sektor perkebunan. Tidak mau kehilangan pangsa pasar CPO yang cukup menjanjikan, konglomerasi bisnis ini hadir di industri sawit dalam negeri melalui PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Riau.
Tahun lalu kekayaan Putra Sampoerna ditaksir mencapai US$ 1,7 miliar turun dari US$ 1,84 miliar setahun sebelumnya.
Grup Triputra
Triputra Group melalui PT. Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)meramaikan kompetisi usaha agribisnis nasional. Meski memulai usaha di industri perkayuan pada tahun 1980 dan baru memulai ekspansi ke bisnis kelapa sawit secara resmi pada 1996, perusahaan ini telah berkembang dan menjadi pemain penting di dunia kelapa sawit Indonesia.
Selain itu konglomerat bisnis milik TP Rachmat ini juga memiliki emiten lain yang melantai di BEI yakni Triputra Agro Persada (TAPG).
Tahun lalu kekayaan TP Rachmat yang menduduki peringkat 16 orang terkaya RI meningkat menjadi US$ 3,3 miliar, naik dari US$ 2,84 miliar pada tahun sebelumnya.
Berikut beberapa nama taipan kelapa sawit utama RI Lainnya
Bachtiar Karim, ia dikenal lewat sepak terjangnya di Musim Mas Group, konglomerasi yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO. Kekayaan bersihnya tahun lalu ditaksir mencapai US$ 4 miliar, naik dari tahun sebelumnya US$ 3,5 miliar. Meski demikian posisinya lengser dari 10 besar dan kini tahun lalu turun satu peringkat.
Musim Mas Group merupakan salah satu perusahaan minyak sawit terintegrasi terbesar di dunia dengan operasi yang mencakup seluruh rantai nilai di wilayah Amerika, Eropa, dan Asia.
Martua Sitorus, bisnisnya besar dari keikutsertaan membangun Wilmar, perusahaan kelapa sawit yang beroperasi luas di Indonesia dan melantai di bursa Singapura. Kekayaan bersihnya tahun lalu mencapai US$ 3,1 miliar, naik dari tahun sebelumnya US$ 2,85 miliar.
Peter Sondakh, ia memiliki bisnis kelapa sawit lewat PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), kekayaan bersihnya tahun lalu mencapai US$ 1,9 miliar, turun dari tahun sebelumnya sebesar US$ 2,15 miliar.
Sukanto Tanoto, bisnisnya besar setelah membangun grup bisnis Royal Golden Eagle, kekayaan bersihnya tahun lalu mencapai US$ 2,9 miliar, naik dari catatan US$ 2,1 miliar tahun sebelumnya.
CIliandra Fangiono, bisnisnya berasal dari perkebunan kelapa sawit di Indonesia dengan perusahaan melantai di Singapura. Kekayaan bersihnya tahun lalu mencapai US$ 2,2 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang berada di angka US$ 1,83 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(fsd)