Newsletter

Isu Resesi BIkin Harga Energi Jeblok, Awas Asing Kabur Lagi

Feri Sandria, CNBC Indonesia
09 January 2023 06:15
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Tiga indeks utama pasar ekuitas AS tercatat mengalami penguatan sepanjang pekan lalu. Dow Jones Industrial Average menguat sekitar 700 poin pada hari Jumat setelah data baru menunjukkan perlambatan pertumbuhan upah, sinyal optimis pertempuran Federal Reserve melawan inflasi mulai membuahkan hasil yang diharapkan dapat mengurangi tekanan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Dow naik 2,1%, S&P 500 menguat 2,3%, sedangkan Nasdaq terapresiasi 2,6% pada hari perdagangan terakhir pekan lalu.

Reli tersebut menempatkan ketiga indeks saham utama AS di wilayah positif untuk minggu pertama tahun 2023. Ketiganya naik sekitar 1% atau lebih pekan lalu.

Laporan pekerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa pemberi kerja menambahkan 223.000 pekerjaan pada bulan Desember, kenaikan terkecil dalam dua tahun tetapi lebih dari yang diharapkan oleh para ekonom sebesar 200.000. Kemampuan perusahaan AS untuk terus merekrut menunjukkan bahwa pasar kerja mampu bertahan bahkan ketika kenaikan suku bunga Fed telah memicu kekhawatiran tentang potensi resesi.

Laporan tersebut juga menunjukkan pertumbuhan upah terus menurun. Penghasilan per jam rata-rata naik 0,3% pada bulan Desember dari bulan sebelumnya, turun dari kenaikan 0,4% pada bulan November. Angka untuk bulan Desember naik 4,6% dari setahun lalu, turun dari kenaikan 4,8% yang direvisi pada November dan jauh di bawah puncaknya di Maret.

Data tersebut mengurangi kekhawatiran akan apa yang disebut wage-price spiral, di mana karyawan menuntut kenaikan gaji sebagai tanggapan atas kenaikan harga, dan masuknya uang tambahan ke kantong pekerja memicu inflasi lebih lanjut. Skenario seperti itu bisa menekan The Fed untuk menaikkan suku bunga secara lebih agresif lagi. Bank sentral AS akan membuat keputusan kebijakan berikutnya pada pertemuan 31 Januari hingga 1 Februari mendatang.

Beberapa investor mengatakan laporan pekerjaan hari Jumat menunjukkan bahwa ekonomi AS berada di jalur untuk soft landing, di mana Fed menaikkan suku bunga cukup untuk menurunkan inflasi tetapi tanpa memicu penurunan yang menyakitkan.

Namun, beberapa tanda lain masih menunjukkan pelemahan ekonomi. Barometer kondisi bisnis Institute for Supply Management yang diawasi ketat pada perusahaan berorientasi layanan yang dirilis Jumat lalu, turun menjadi 49,6% pada Desember dari 56,5% pada November-pertama kali menunjukkan kontraksi sejak awal pandemi.

Dalam beberapa minggu terakhir, investor dan manajer investasi semakin berharap bahwa inflasi akan melambat dengan cepat di bulan-bulan mendatang dan mampu mendorong The Fed untuk mulai memangkas suku bunga akhir tahun ini. Tapi data yang dipublikasikan minggu ini mengingatkan investor jalan ke depan bisa jadi masih rumit.

Risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Fed, dirilis Rabu pekan lalu, menunjukkan bahwa para pejabat berharap untuk terus menaikkan suku bunga jika tekanan harga terbukti lebih kuat. Sementara itu, data perekrutan hari Jumat menambah bukti bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat-situasi yang menguntungkan pekerja tetapi dapat menambah tekanan inflasi.

(fsd/fsd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular