CNBC Indonesia Research
Selamat Tinggal Program PEN! Semoga Rp1.600 Triliun Berfaedah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1.895,61 triliun rupiah untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama tiga tahun. Realisasinya hingga 2022 menyentuh Rp 1.631,15 triliun.
Program PEN akan dihapus mulai tahun ini sejalan dengan melandainya kasus Covid-19 di Indonesia. Program PEN diluncurkan pada 2020 setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak Maret 2020.
Program tersebut dimaksudkan untuk memitigasi dampak pandemi. Di antaranya adalah untuk merawat pasien serta menjaga daya beli masyarakat.
Pada 2020, anggaran PEN dialokasikan sebesar Rp 695,2 triliun. Realisasi hingga akhir tahun mencapai Rp 575, 85 triliun atau 82,83% dari pagu.
Alokasi terbesar adalah untuk perlindungan sosial yakni Rp 230,21 triliun sementara realisasinya mencapai Rp 220,39 triliun. Termasuk di dalamnya untuk bantuan subsidi upah (BSU) kepada 2,5 juta pekerja.
Pada 2021, anggaran PEN dialokasikan mencapai Rp 744,77 triliun sementara realisasinya menyentuh Rp 658,6 triliun atau 88,4% dari pagu.
![]() Realisasi PEN 2021 |
Pemerintah semula hanya menganggarkan PEN sebesar Rp 403 triliun tetapi menaikkan anggaran hingga Rp 744,77 triliun setelah lonjakan kasus Delta pada Juli-Agustus 2021.
Varian Covid-19 Delta adalah yang paling mematikan di Indonesia. Pemerintah bahkan terpaksa memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada 3 Juli 2021 yang membuat ekonomi limbung.
Alokasi terbesar adalah untuk kesehatan yakni Rp 214,96 triliun, termasuk untuk membeli vaksin sebanyak 310,9 juta dosis vaksin serta biaya perawatan 1,4 juta pasien.
Anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp 187,2 triliun tetapi realisasinya yakni sebesar Rp 171 triliun. Termasuk di dalamnya adalah program sembako sebesar Rp 49,9 triliun dan jaminan kehilangan pekerjaan sebesar Rp 1,5 triliun.
Pada 2022, PEN dialokasikan Rp 455,62 triliun. Realisasi hingga 30 Desember 2022 mencapai Rp 396,7 triliun atau 87% dari pagu.
Realisasi klaster kesehatan mencapai Rp 61,3 triliun, klaster perlindungan masyarakat sebesar Rp 152 triliun sementara klaster pemulihan ekonomi sebesar Rp 183,4 triliun.
Realisasi terbesar salah satunya untuk ketahanan pangan senilai Rp 36,1 triliun dan klaim pasien sebesar Rp 28,8 triliun.
![]() Realisasi PEN 2022 |