Newsletter

KTT G20 Digelar di Bali Pekan Ini, Bisa Jadi Obat Kuat IHSG?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Senin, 14/11/2022 07:10 WIB
Foto: Konferensi Tingkat Tinggi B20 (B20 Summit) Indonesia resmi digelar di Bali pada Minggu, 13 November 2022, dan dihadiri 3.300 orang yang mencakup pimpinan negara, CEO, dan pemimpin bisnis dari berbagai perusahaan, termasuk Chair of Trade & Investment Task Force B20, Arif Rachmat (ke-4 dari kanan), dan Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Vassilis Gkatzelis (ke-3 dari kanan). Keduanya, bersama para narasumber lainnya, berbicara pada sesi bertajuk “Membangun Ketahanan Rantai Pasok Nasional dan Regional untuk Mencegah Disrupsi Perdagangan”.

Jakarta, CNBC IndonesiaPekan lalu, pasar keuangan Tanah Air menunjukkan performa yang ciamik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat, rupiah sukses melibas dolar Amerika Serikat (AS), serta imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) juga ikut turun.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut menguat 0,62% secara point-to-point dalam sepekan, melesat 4,03% sebulan terakhir, dan sudah naik 7,71% sejak awal tahun.

Pada perdagangan Jumat (21/10/2022) kemarin, IHSG ditutup menguat signifikan 1,76% di 7.089,21 dan kembali menembus level psikologisnya di 7.000.

Nilai transaksi IHSG relatif kurang ramai atau hanya mencapai Rp 50,2 triliun. Pekan lalu, investor asing juga tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 314,81 miliar di pasar reguler.

Selanjutnya Mata uang Garuda juga sukses menguat 1,56% dalam sepekan dan mengakhiri perdagangan Jumat kemarin di Rp 15.490/US. Dalam sebulan rupiah sudah mampu menguat tipis 0,37% meskipun setahun terakhir, rupiah masih mencatatkan pelemahan hingga 8,7%.

Penguatan rupiah terjadi ketika Indeks dolar AS sudah anjlok 2,91% sepekan terakhir, menyusul data inflasi yang kian melandai di AS.

Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup kompak menguat pada perdagangan Jumat (11/11/2022). Investor kembali memburu SBN, ditandai dengan turunnya imbal hasil (yield) di seluruh tenor SBN acuan.

Pergerakan pasar obligasi domestik mengekor apa yang terjadi di pasar obligasi AS di mana harga naik pasca pengumuman data inflasi yang semakin membuat investor percaya diri.

Yieldberlawanan arah dari harga, sehingga turunnyayieldmenunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya.

Pekan ini sejumlah sentimen penting patut disimak oleh investor dan pelaku pasar mulai dari pergerakan Wall Street pekan lalu di halaman 2 serta sejumlah sentimen lain dari kebijakan moneter, inflasi hingga krisis pasar kripto yang bisa dibaca di halaman 3.


(fsd/fsd)
Pages