
Amerika Serikat OTW Double Dip Recession!

Bursa saham AS (Wall Street) kembali menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat, Dengan demikian, kiblat bursa saham dunia ini sudah menguat dalam 3 hari beruntun.
Indeks Nasdaq memimpin penguatan sebesar 2,25% ke 11.199,12, disusul S&P 500 1,6% ke 3.859,11, dan Doe Jones 1,07% ke 31.836,74.
Meski demikian, Wall Street berisiko tertekan pada perdagangan Rabu waktu setempat akibat laporan kinerja keuangan raksasa teknologi Alphabet yang di bawah ekspektasi.
Laporan kinerja keuangan para raksasa teknologi memang sangat dinanti investor, mengingat bobotnya yang besar.
Tidak hanya Alphabet, Microsoft juga melaporkan kinerja keuangan setelah perdagangan berakhir. Hasilnya sama, di bawah ekspektasi. Alhasil, indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq futures (berjangka) langsung turun.
Hal ini bisa menjadi sinyal Wall Street akan tertekan.
Dari data ekonomi yang dirilis, indeks keyakinan konsumen menurun pada Oktober setelah mencatat kenaikan 2 bulan beruntun.
Indeks keyakinan konsumen yang dirilis Conference Board tercatat sebesar 102,5, turun tajam dari bulan sebelumnya 107.8.
Dilihat lebih detail, sebanyak 17,5% konsumen yang disurvei mengatakan kondisi bisnis "baik". Persentase tersebut turun dari sebelumnya 20,7%
Selain itu, harga rumah juga mengalami penurunan. The S&P CoreLogic Case-Shiller 20-City House Price Index menunjukkan penurunan sebesar 1,3% pada bulan Agustus, lebih besar dari perkiraan sebesar 0,8%.
Jika penurunan ini terus berlanjut, maka akan menjadi pemberat bagi pertumbuhan ekonomi di 2023 dan kemungkinan akan melandaikan inflasi, menurut Bill Adams, kepala ekonom di Comerica Bank.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini