Newsletter

Dunia Terancam Resesi, RI Malah Jadi 'Surga' Investasi!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 October 2022 06:00
Peresmian Pembukaan Trade Expo Indonesia Ke-37 Tahun 2022, Kabupaten Tangerang, 19 Okt 2022
Foto: Peresmian Pembukaan Trade Expo Indonesia Ke-37 Tahun 2022, Kabupaten Tangerang, 19 Okt 2022

Kembali menguatnya Wall Street tentunya menjadi angin segar bagi bursa saham Asia termasuk IHSG.

Investor yang mulai masuk ke aset berisiko tentunya menguntungkan bagi rupiah. Dolar AS yang menyandang status safe haven sementara menjadi kurang menarik, rupiah punya peluang menguat dua hari beruntun.

Sementara itu IHSG sedang dalam tren positif, menguat 6 hari beruntun dengan total 3,5%, dan tidak menutup kemungkinan berlanjut lagi hari ini. 

Sektor keuangan masih berpeluang menopang kenaikan IHSG. Optimisme akan apiknya kinerja keuangan bank besar membuat sektor ini mencatat kinerja impresif.

Seperti diketahui PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sudah melaporkan kinerja keuangannya.

BCA mencapai Rp 29 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2022, atau naik 24,8%. Sementara itu BNI membukukan kenaikan laba bersih 76,8% secara tahunan (yoy) hingga kuartal III senilai Rp 13,7 triliun.

Selain itu, kabar baik datang dari dalam negeri. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kemarin mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal III-2022 mencapai Rp 307,8 triliun, tumbuh 42,1% year on year (yoy). Dengan investasi tersebut, tenaga kerja yang terserap sebanyak 325.575 orang.

Merinci lebih jauh dari angka tersebut berdasarkan data BKPM, realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 169 triliun, atau melesat 63,6% (yoy).

Persentase kenaikan secara tahunan tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 138,9 triliun.

Realisasi investasi tersebut menunjukkan daya tarik Indonesia masih bagus, hal tersebut juga diungkapkan oleh Dana Moneter International (IMF) sebagaimana dinyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Minggu lalu, Managing Director IMF mengatakan Indonesia adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Yang ngomong bukan kita, Kristalina, Managing Director IMF," kata Jokowi, seperti dikutip Senin (24/10/2022).

"Tahun depan jujur aja masih gelap, ekonomi 2023 gelap ini serius, karena ekonomi global gelap 2023. Indonesia punya secercah harapan," katanya

IMF sendiri mempertahankan proyeksi ekonomi Indonesia untuk tahun ini sebesar 5,3%. Lembaga moneter internasional ini memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi di 2023 tetapi tidak banyak, menjadi 5% dari sebelumnya 5,2%.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular