Newsletter

Sambut Oktober, Data Inflasi Jadi 'Kunci' Laju IHSG

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
03 October 2022 06:00
Dow Jones
Foto: BPS

Beralih ke AS, bursa saham Wall Street pada akhir perdagangan September, Jumat (30/9/2022) berakhir terkoreksi. Ketiga indeks utama Wall Street kompak melemah dibayangi kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga dan isu resesi global.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir tergelincir 500 poin atau 1,71%. Sedangkan, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah tajam masing-masing 1,51%.

Di sepanjang September 2022, indeks Dow Jones ambles 8,8%, sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq jatuh yang masing-masing sebesar 9,3% dan 10,5%. Dari 11 sektor pada indeks S&P 500, hanya indeks sektor real estate yang berhasil di zona hijau, sementara sektor teknologi terkoreksi tajam.

"Ini adalah lingkungan yang sulit untuk ekuitas dan fixed income, sesuatu yang kami harapkan mengingat pandangan kami tentang Fed mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dan pasar mulai melihat pandangan itu," tutur Manajemen Portfolio Horizon Investments Zachary Hill dikutip CNBC International.

"Dalam waktu dekat, kami kemungkinan akan melanjutkan volatilitas pasar dengan bias ke bawah saat kami menuju musim rilis kinerja keuangan," tambahnya.

Wakil Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Lael Brainard pada Jumat (30/9) menggaris bawahi perlunya menurunkan inflasi dan mengatakan bahwa The Fed berkomitmen untuk menghindari penurunan suku bunga acuannya sebelum waktunya.

Saham Nike turun tajam setelah melaporkan penjualannya meningkat, tapi rantai pasokan dan masalah inventaris menghambat laba. Sahamnya berakhir ambles 12,8%.

Pada kuartal III-2022, indeks S&P 500 dan Nasdaq anjlok yang masing-masing sebesar 5,3% dan 4,1%, sedangkan indeks Dow Jones jatuh 6,7% dan mengalami penurunan pada kuartal ketiga beruntun dan menjadi pertama kalinya sejak 2015.

 

(aaf/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular