Newsletter

Tok! ECB Naikan Suku Bunga, Era Suku Bunga Rendah 'The End'?

Putra, CNBC Indonesia
09 September 2022 06:10
Financial Markets Wall Street
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Beralih ke Bursa New York, indeks saham acuannya masih menunjukkan pergerakan yang volatil. Ketika indeks saham Wall Street kompak melemah di awal perdagangan.

Namun indeks tampak memberikan perlawanan dan berupaya untuk rebound sehingga bergerak roller coaster pada perdagangan hari ini. Pada pukul 10:00 waktu setempat, Indeks Dow Jones terpantau sempat menguat 81 poin atau 0,25% ke 31.659. Padahal di awal perdagangan Dow Jones melemah di 31.482.

Senasib dengan Dow Jones, indeks S&P 500 terpantau naik 0,29% ke 3.993. Sementara di awal perdagangan indeks S&P 500 melemah di 3.956.

Sedangkan untuk Nasdaq Composite, indeks yang banyak berisikan  saham-saham teknologi ini terpantau menguat tipis 0,08% di 11.801. Namun di awal perdagangan, Nasdaq Composite juga terkoreksi di 11.680.

Setelah sempat kembali terkoreksi pada jam 12:00 waktu setempat, Bursa Wall Street kembali menghijau. Terpantau pada 14:30 waktu setempat Dow Jones berhasul naik 0,44%, S&P 500 berhasil menghijau 0,36%, dan Nasdaq terapresiasi 0,08%.

Volatilitas di pasar saham AS masih sangat terkait dengan arah kebijakan moneter bank sentralnya yang diperkirakan bakal semakin ketat.

Di sisi lain, sebenarnya kinerja saham-saham Wall Street juga masih berada di zona koreksi akibat kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve mendorong beberapa investor menjauh dari bagian pasar yang lebih berisiko.

"Risiko resesi meningkat dan kami telah bergerak lebih defensif dalam portofolio kami sebagai hasilnya. Namun, inflasi yang tinggi berarti bahwa strategi 'risk off' tradisional seperti uang tunai dan obligasi pemerintah dapat menciptakan hambatan pada pengembalian total," Lauren Goodwin, ekonom dan ahli strategi portofolio di New York Life Investments, melansir CNBC International.

"Kami sepenuhnya berinvestasi dalam portofolio kami, menggunakan taruhan selektif dalam posisi risiko netral secara keseluruhan untuk membangun ketahanan terhadap volatilitas dan inflasi. Di lengan ekuitas kami, ini termasuk kelebihan yang kuat untuk menilai ekuitas dan pembayar dividen, "tambah Goodwin.

Sebelum Wall Street dibuka, bank sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps).

Kenaikan tersebut sesuai dengan ekspektasi mayoritas pelaku pasar. Namun dalam pernyataannya ECB memberikan sinyal bahwa ke depan kenaikan suku bunga acuan masih akan terus dilanjutkan mengingat laju inflasi yang masih jauh dari sasaran target.

"Langkah besar ini mengawali transisi dari tingkat kebijakan yang sangat akomodatif yang berlaku ke tingkat yang akan memastikan pengembalian inflasi tepat waktu ke target jangka menengah 2% ECB," katanya dalam sebuah pernyataan.

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular