Newsletter

Resesi Dunia Ibarat Obat, Pahit Tapi Bikin Sehat!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 September 2022 05:59
Emiten Wall Street. AP
Foto: Emiten Wall Street. AP

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street lagi-lagi gagal mencatat penguatan pada perdagangan Rabu (31/8/2022) waktu setempat. Sama seperti hari sebelumnya, di awal perdagangan ketiga indeks utama sebenarnya menguat..

Indeks Dow Jones dibuka menguat 0,4%, S&P 500 0,6% dan Nasdaq memimpin sebesar 0,9%. Tetapi di penutupan berbalik arah, Dow Jones jeblok 0,9% ke 31.510,43, S&P 500 minus 0,8% ke 3.955 dan Nasdaq turun 0,6% ke 11.816,2.

Aksi jual melanda Wall Street sejak Jumat lalu setelah ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell menegaskan akan terus menaikkan suku bunga dan menahannya dalam waktu yang lama sampai inflasi kembali ke 2%.

Bank sentral lain juga akan mengikuti The Fed. Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga menunjukkan tanda-tanda akan agresif. Anggota dewan gubernur ECB, Madis Muller mengatakan ECB seharusnya mulai mendiskusikan kenaikan 75 basis poin di bulan September.

Alhasil risiko resesi dunia menjadi semakin kencang.

Perekonomian AS juga sudah menunjukkan tanda-tanda pelambatan. Automatic Data Processing Inc. (ADP) hari ini mengumumkan sektor swasta AS sepanjang bulan Agustus menyerap 132.000 tenaga kerja, turun dari bulan sebelumnya 270.000 tenaga kerja, dan sangat jauh dari estimasi Dow Jones sebesar 300.000 tenaga kerja.

"Data kami menunjukkan pergeseran arah kecepatan perekrutan menjadi lebih konservatif, kemungkinan karena korporasi melihat sinyal-sinyal ekonomi yang tidak sejalan," kata Nela Richardsonl, kepala ekonom ADP, sebagaimana dilansir CNBC International.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular