Newsletter

Wall Street Rebound Nih, IHSG Bakal Menguat Lagi?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
25 August 2022 06:00
Bursa saham Amerika Serikat (AS)  Wall Street
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street akhirnya ditutup menghijau pada perdagangan Rabu kemarin, setelah terkoreksi selama tiga hari beruntun.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,18% ke posisi 32.969,23, S&P 500 menguat 0,29% ke 4.140,77, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,41% menjadi 12.431,53.

Sebelum berakhir menghijau, Wall Street sempat dibuka beragam, di tengah sikap investor yang menanti komentar terbaru dari 'bos' bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell.

Saham sektor energi, properti, dan keuangan menjadi sektor dengan kinerja terbaik di S&P 500. Sementara, sektor teknologi informasi, perawatan kesehatan, dan konsumer kebutuhan bergerak sebaliknya, yakni terkoreksi.

Saham kapal pesiar menjadi saham yang berkinerja terbaik di indeks pasar yang lebih luas pada perdagangan kemarin. Saham Norwegian Cruise Line Holdings melejit 8,4%, saham Royal Caribbean Group melonjak 7,6%, dan saham Karnaval melesat 5,3%.

Pertemuan tahunan simposium ekonomi di Jackson Hole akan dimulai pada Kamis malam waktu Indonesia, di mana Ketua The Fed, Powell dijadwalkan akan memberikan komentar pada Jumat pagi waktu setempat. Investor memprediksikan bahwa The Fed akan bertindak agresif untuk meredam inflasi.

Di lain sisi, rilis beberapa data ekonomi utama di sisa pekan ini, termasuk data klaim pengangguran mingguan pada Kamis malam waktu Indonesia dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditure/PCE) pada Jumat malam waktu Indonesia. The Fed terus mengawasi laporan PCE, salah satu ukuran inflasi favoritnya.

"Kami benar-benar berada dalam situasi di mana pasar berada di antara keduanya," kata Lisa Erickson dari Bank Wealth Management AS, dikutip dari CNBC International.

"Pasar menanti beberapa kabar yang lebih signifikan di akhir minggu ini dengan pidato Jackson Hole dan PCE, jadi apa yang sebenarnya kita lihat hanyalah investor, saya pikir, sedikit mengambang naik dan turun dengan bias ke bawah," tambah Erickson.

Saat ini, prediksi pasar cenderung terbelah, di mana ada yang memperkirakan The Fed akan menaikkan kembali suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bp) pada pertemuan September mendatang, ada juga yang memperkirakan kenaikan 75 bp.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bp ke 2,75-3% adalah 39,5%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bp adalah 60,5%.

Di lain sisi, Presiden AS, Joe Biden mengatakan pemerintah AS akan memberikan kompensasi sebesar US$ 10.000 pinjaman mahasiswa untuk banyak mahasiswa yang terbebani utang, sebuah langkah yang dapat meningkatkan dukungan untuk sesama Demokrat dalam pemilihan kongres November, tetapi juga dapat memicu inflasi.

Bantuan tersebut akan dibatasi untuk individu yang berpenghasilan kurang dari US$ 125.000 per tahun.

(chd/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular