Polling CNBC Indonesia

Neraca Perdagangan 'Diramal' Masih Surplus, Tapi Anjlok Nih!

Maesaroh, CNBC Indonesia
12 August 2022 11:40
Sebanyak 3.288 sapi asal Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/5/2022).  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sebanyak 3.288 sapi asal Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/5/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Indeks  aktivitas manufaktur atau PMI Manufacturing sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia melandai pada Juli. Kondisi tersebut bisa berdampak kepada permintaan impor asal Indonesia.

Biro Statistik Nasional China (NBS) mengumumkan PMI Manufacturing China melandai ke 49 pada Juli 2022, turun dibandingkan 50,2 pada Juni. Level tersebut menunjukkan sektor industri China tengah dalam fase kontraksi. 

Sementara itu, PMI Manufacturing Jepang melandai ke 52,1 pada Juli, dibandingkan 52,7 pada Juni. PMI Manufacturing Amerika Serikat (AS) melandai ke 52,2 pada Juli dari 52,7 pada Juni.

Ekonom BNI Sekuitas Damhuri Nasution mengatakan melandainya PMI merupakan sinyal melemahnya perekonomian mitra dagang Indonesia. Lonjakan inflasi, ancaman resesi, hingga pengetatan suku bunga acuan membuat perekonomian sejumlah mitra dagang Indonesia melambat.

"Kekhawatiran perlambatan ekonomi membuat harga komoditas perlahan turun. Indeks harga komoditas Indonesia pada Juli turun 11,5% dibandingkan bulan sebelumnya," tutur Damhuri kepada CNBC Indonesia.

Sebaliknya, Damhuri menjelaskan PMI Manufacturing Indonesia meningkat menjadi 51,3 pada Juli dari 50,2 pada Juni. Artinya, PMI Indonesia sudah ada dalam fase ekspansif selama 11 bulan beruntun.

"Pemesanan baru, output perusahaan, dan aktivitas pembelian tumbuh lebih cepat pada Juli yang menunjukkan adanya kenaikan permintaan barang mentah dan barang modal untuk produksi domestik," ujarnya.

Senada, Irman juga mengatakan impor diperkirakan akan naik pada Juli dibandingkan bulan sebelumnya. "Kenaikan seiring dengan ekspansi mobilitas dan kita lihat indikator manufaktur ekspansif cukup besar pada Juli," tuturnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular