
Wall Street Cenderung Mixed, IHSG Masih Lanjut Reli Nih?

Kurang bergairahnya bursa Wall Street pada penutupan perdagangan Senin (8/8), perlu dicermati oleh pelaku pasar pada hari ini.
Wall Street cenderung tertekan, hanya indeks Dow Jones yang berakhir di zona hijau meski tipis, karena terbebani oleh saham teknologi setelah Nvidia merilis kinerja keuangan yang mengecewakan.
Ambruknya Wall Street biasanya dapat menular ke bursa saham global, tidak terkecuali Indonesia.
Namun, William Surya Wijaya, Direktur Utama PT Yugen Bertumbuh Sekuritas memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat.
"Capital Inflow secara year to date masih terlihat cukup menjanjikan pada pergerakan IHSG hingga memasuki bulan kedelapan tahun ini. Hal tersebut menunjukkan minat investor masih cukup besar dalam pasar modal Indonesia hingga saat ini yang tentunya ditunjang dengan laporan kinerja emiten yang terlihat akan membaik sepanjang paruh pertama," tutur William dalam analisnya.
Selain itu, investor perlu mencermati beberapa sentimen penggerak pasar lainnya dari dalam negeri.
Pertama, rilis penjualan eceran atau ritel Indonesia per Juni 2022 yang akan dirilis pada pukul 11:00 WIB.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan penjualan ritel Indonesia pada Mei 2022 yang diukur dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh positif berada di 234,1.
Secara bulanan (month-to-month/mm), penjualan ritel masih terkontraksi atau tumbuh negatif 2,1% karena berakhirnya musim Ramadan-Idul Fitri. Namun, secara tahunan (year-on-year/yoy) tumbuh 2,9%.
Pertumbuhan IPR ditopang oleh penjualan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Kelompok Makanan, Minuman dan tembakau, serta Kelompk Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
BI memperkirakan IPR pada Juni akan berada di 229,1 atau turun 2,1% secara bulanan, tapi melesat 15,4% secara tahunan.
Adapun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kontribusi sektor ritel terhadap PDB sudah lebih dari 10% dan konsumsi masyarakat menyumbang sebesar 53% hingga 56%.
Selanjutnya, ada tiga perusahaan yang akan kembali melantai untuk pertama kali (listing) di Bursa Efek Indonesia hari ini yakni PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL), PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN), dan PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH).
TOOL menawarkan sebanyak 410 juta saham dengan harga penawaran senilai Rp 127 per saham. Sementara KLIN melepas sebanyak 230 juta saham baru dengan harga penawaran senilai Rp 100 per saham.
BUAH telah melakukan masa penawaran pada 2-5 Agustus 2022 dan melepas 200 juta saham baru atau sebanyak 20% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50 setiap saham.BUAH menetapkan harga penawaran senilai Rp 388 per saham.
Sementara dari eksternal, investor juga perlu mencermati rilis produktivitas Non-pertanian kuartal II-2022 yang menghitung perubahan efisiensi tenaga kerja dalam memproduksi barang dan jasa, yang tidak termasuk industri pertanian. Penurunan produktivitas tenaga kerja sama saja dengan peningkatan upah.
US Bureau of Statistic melaporkan produktivitas tenaga kerja non-pertanian pada kuartal pertama tahun ini berada di -7,3% dan menjadi penurunan produktivitas paling tajam sejak kuartal ketiga 1947, karena output turun 2,4% dan jam kerja naik 5,4%.
Konsensus analis Investing.com memperkirakan angka produktivitas Non-pertanian kuartal II-2022 akan kembali melemah lebih tajam dari -7,3% ke -7,5%. Namun, konsensus analis Trading Economics memproyeksikan angka produktivitas akan naik ke -4,6%.
(aaf/luc)