
Makasih, Bos Sawit! Ekspor Naik, Neraca Dagang Melejit

Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution menjelaskan impor Indonesia akan tumbuh pesat seiring dengan pemulihan ekonomi dalam negeri. "Ekspor dan impor pada bulan Juni kembali ke level normal setelah turun cukup dalam pada bulan Mei sehubungan dengan adanya Hari Besar Keagamaan Nasional dan liburan yang cukup panjang pada bulan Mei tersebut," ujar Damhuri kepada CNBC Indonesia.
Kasus Covid-19 di Indonesia memang meningkat tajam pada Juni akibat subvarian BA.4, BA.5. Namun, sejauh ini pemerintah belum mengetatkan kebijakan secara drastis. Pemerintah hanya mewajibkan tes Covid-19 untuk mereka yang bepergian dan belum mendapatkan booster.
Kebijakan yang terkait belanja serta mobilitas di lingkungan kerja belum diubah. Kondisi ini membantu menjaga permintaan domestik.
"Impor indikatornya meningkat seperti retail sales Juni yang tumbuh cukup tinggi dan PMI yang masih ekspansif," tutur ekonom Bank Danamon Irman Faiz, kepada CNBC Indonesia.
Penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) diperkirakan ada di angka 229,1 pada Juni, melonjak sebesar 15,4% (yoy).
S&P Global mencatat Purchasing manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia memang melandai menjadi 50,2 pada Juni, turun dari 50,8 bulan sebelumnya. Namun, level PMI Indonesia masih ada dalam tahap ekspansif, karena di atas 50.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)