Harga Minyak Arab Naik! Ampun, Raja Salman...
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup merah pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah sama-sama berakhir dengan pelemahan.
Kemarin, IHSG mengakhiri hari di 7.096,58. Anjlok 1,2% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sementara indeks saham utama Asia ditutup cenderung variatif. Meski demikian, koreksi IHSG adalah yang terdalam, indeks saham negara-negara tetangga tidak ada yang minus sampai 1%.
Volume perdagangan tercatat melibatkan 25,09 miliar unit saham. Sedikit di bawah rata-rata 2022 yakni 23,36 miliar unit saham.
Sementara frekuensi perdagangan adalah 1,49 juta kali, juga di atas rerata 2022 yang 1,44 juta kali. Namun nilai perdagangan adalah Rp 14,99 triliun, agak jauh di bawah rata-rata 2022 yang Rp 16,06 triliun.
Investor asing masih betah 'bermain' di pasar saham Tanah Air, dengan mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 396,84 miliar di seluruh pasar. Dengan begitu, investor asing membukukan net buy Rp 86,12 triliun sepanjang tahun ini.
Koreksi tidak hanya terjadi di pasar saham, tetapi juga pasar valas. Kemarin, rupiah melemah 0,1% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot. Rupiah menutup hari di posisi Rp 14.450/US$.
Seperti halnya di pasar ekuitas, pasar valas Benua Kuning pun bergerak variatif. Setidaknya rupiah kali ini tidak menjadi yang terlemah di Asia.
Halaman Selanjutnya --> Investor Ragu, Wall Street Tak Menentu
(aji/aji)