Newsletter

Waspada 'Banjir Kiriman' dari Amerika

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 June 2022 06:04
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama adalah rilis data non-farm payroll, yang membuat Wall Street terjungkal akhir pekan lalu. Hari ini, bukan tidak mungkin sentimen tersebut menjadi pengganjal di Asia, termasuk Indonesia.

Selain di bursa saham, pasar valas juga bisa merasakan dampak rilis data tersebut. Rilis data ketenagakerjaan yang solid dan kemungkinan The Fed bakal agresif mendongrak suku bunga acuan akan menguntungkan dolar AS.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) ditutup menguat 0,31%. Sepanjang pekan lalu, indeks ini menguat 0,49%.

"Angka non-farm payroll cukup solid. Data ini menjadi penyokong untuk kenaikan suku bunga pada paruh kedua 2022," ujar Minh Trang, Senior Currency Trader di Silicon Valley Bank yang berbasis di California (AS), seperti diberitakan Reuters.

Saat suku bunga acuan naik, maka niscaya imbal hasil (yield) obligasi akan ikut terungkit. Pada perdagangan akhir pekan, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun ditutup di 2,9405%, tertinggi sejak 17 Mei.

Iming-iming yield yang tinggi akan membuat permintaan terhadap surat utang pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden meningkat. Otomatis permintaan dolar AS akan naik sehingga berisiko menekan mata uang lain, termasuk rupiah.

Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular