Newsletter

Bursa Saham Global Bergairah, IHSG Bakal Happy Weekend?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
27 May 2022 06:23
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan hari Kamis (26/5), menempatkan Wall Street di jalur yang tepat untuk mengakhiri serangkaian penurunan mingguan beruntun.

Dow Jones Industrial naik 1,6% dan ditutup di level 32.637,19. Penguatan tersebut merupakan yang kelima hari berturut-turut. Sementara itu S&P 500 naik sekitar 2% ke 4.057,84 dan Nasdaq Composite naik hampir 2,7% ke 11.740,65, dibantu oleh lonjakan saham Dollar Tree.

Penguatan ini memberikan angin segar bagi investor pasar modal AS secara luas mengingat Dow telah jatuh dalam delapan minggu terakhir, sementara S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan beruntun selama tujuh minggu. Pasar tampaknya telah mendapatkan kembali pijakannya minggu ini, dengan investor berharap untuk melihat puncak inflasi yang kian menggerogoti ekonomi AS.

Dow dan S&P 500 masing-masing naik 4,4% dan 4%, untuk minggu ini. Sementara Nasdaq naik 3,4%.

Mengutip CNBC Internasional, kepala strategi ekuitas LPL Finansial, Quincy Krosby menyebut bahwa kondisi pasar saham AS pekan ini "menunjukkan bahwa malapetaka dan kesuraman minggu lalu tentang pentingnya konsumen AS terlalu berlebihan, bersama dengan berita utama resesi yang mengerikan."

"Yang pasti, rilis data minggu ini menunjukkan kondisi ekonomi yang melambat, dan The Fed tampaknya siap untuk menaikkan suku 50 bps selama dua bulan ke depan," tambahnya. "Tetapi gagasan bahwa konsumen, 70 persen dari ekonomi AS, melakukan mogok [belanja], terlalu dilebih-lebihkan karena laporan pendapatan ditambah dengan panduan positif perusahaan menunjukkan [arah] sebaliknya."

Saham ditutup lebih tinggi akibat kinerja keuangan yang kuat dari sektor ritel memberikan dorongan sentimen positif bagi investor. Saham Macy melonjak 19,3% setelah perusahaan menaikkan prospek laba 2022, dan Williams-Sonoma naik 13% setelah melampaui perkiraan pendapatan dan laba bersih.

Saham pengecer produk diskon, Dollar Tree, melonjak sekitar 21,9% setelah melaporkan kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi analis. Lonjakan saham Dollar Tree ikut membantu mendorong Nasdaq ditutup lebih tinggi. Dollar General juga melaporkan pendapatan yang kuat, dan membuat sahamnya menguat 13,7%. SPDR S&P Retail ETF naik lebih dari 4%.

Akan tetapi, terlepas dari kenaikan indeks utama minggu ini, banyak investor memperkirakan pasar akan tetap bergejolak dalam beberapa waktu mendatang.

Investor telah mempertimbangkan bagaimana rencana Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneter dapat membebani pertumbuhan ekonomi dan kinerja pasar keuangan.

Risalah pertemuan Fed yang dirilis Rabu menunjukkan bahwa pembuat kebijakan sepakat untuk kenaikan suku bunga setengah poin persentase (50 bps) di bulan Juni dan Juli, sejalan dengan komunikasi yang sudah dilakukan sebelumnya. Indeks saham utama ditutup lebih tinggi setelah rilis tersebut.

Manajer investasi juga mengamati dengan cermat data baru saat mereka mengukur kesehatan ekonomi. Pada hari Kamis pembacaan kedua produk domestik bruto AS kuartal pertama dilaporkan lebih buruk daripada yang pertama dengan kontraksi pada tingkat tahunan 1,5%.

Klaim pengangguran awal turun minggu lalu dan melayang di dekat posisi terendah bersejarah, menunjukkan gambaran ekonomi yang beragam.

(fsd/fsd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular