
Wallstreet Mulai Bangkit, Akankah IHSG Bernasib Sama?

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (17/5/2022), mencoba bangkit dari keterpurukan pekan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 431,17 poin (+1,%34) ke 32.654,59. Nasdaq lompat 321,73 poin (+2,76%) ke 11.984,52 dan S&P 500 naik 80,84 poin (+2,02%) ke 4.088,85.
Lonjakan tersebut menandai upaya pasar untuk bangkit setelah berminggu-minggu mengalami penurunan tajam. Indeks S&P 500 keluar dari zona penurunan beruntun selama enam pekan yang menjadi penurunan terpanjang sejak 2011.
Sementara Dow Jones telah jatuh selama tujuh pekan beruntun dan menjadi penurunan secara mingguan terpanjang sejak 2001. Di sepanjang tahun ini, indeks S&P 500 dan Dow Jones masih anjlok yang masing-masing sebesar 14,21% dan 10,14% point-to-point (ptp). Nasdaq masih turun 23,40% ptp.
"Yang lebih penting lagi, investor percaya diri setelah melihat aksi di pasar saham AS yang relatif normal dan membosankan dalam 3 hari beruntun, yang kontras jika dibandingkan dengan beberapa pekan terakhir," tulis Adam Crisafulli, analis Vital Knowledge, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Investor mencermati pernyataan ketua The Fed Jerome Powell pada Konferensi Wall Street Journal yang akan all out menurunkan inflasi. Powell akan mendukung kenaikan suku bunga sampai inflasi turun ke tingkat yang sehat. Di sisi lain, penjualan ritel tercatat sesuai dengan ekspektasi pasar dengan menguat 0,9% pada April.
Meski menguat, banyak yang ragu bahwa pasar saham dapat bertahan di tengah tekanan inflasi yang makin panas dan berujung resesi.
Kepala strategi investasi di Wolfe Research Chris Senyek mengatakan meskipun rebound, pasar saham masih berada dalam tren bearish. Lainnya percaya setiap kenaikan saham hanya sementara dan momentumnya singkat.
"Melihat beberapa kesejajaran historis, pemantulan ini dapat berlangsung satu atau dua minggu dan berjalan beberapa persen lagi (walaupun sekarang semuanya tampaknya terjadi lebih cepat karena kecepatan teknologi, arus informasi, dan akses pasar)," Chris Murphy dari Susquehanna tulis dalam catatan hari Selasa.
Saham Citigroup melesat 7,6% setelah merilis keterbukaan informasi yang menyatakan bahwa firma investasi milik Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway menambah kepemilikan sahamnya nyaris US$ 3 miliar.
Saham bank tersebut telah terkoreksi dalam 12 bulan terakhir, dengan anjlok sekitar 34%. Saham perbankan lain pun kecipratan sentimen positif tersebut misalnya Bank of America dan JPMorgan Chase yang masing-masing melompat sebesar 3,39% dan 3,31%.
Saham maskapai penerbangan juga menguat setelah United Airlines menaikkan outlook pendapatannya untuk kuartal II-2022. Saham perseroan melompat 7,9%, sementara Delta Airlines dan American Airlines kompak loncat 6,7% dan 7,7%.
Saham teknologi pun ikut menguat seperti Advanced Micro Devices (AMD) dan Nvidia yang bersamaan melompat 8,7%. Saham Qualcomm tumbuh 4,3% sedangkan Micron Technology menguat 5,7%.
(ras/luc)