Newsletter

Libur Usai! Investor Pantau Inflasi & Pertumbuhan Ekonomi

Putra, CNBC Indonesia
09 May 2022 06:10
BI Pertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate 5,25%
Foto: Lalu lintas Jalan KH Noer Ali Inspeksi Kalimalang macet berkilo-kilometer imbas penutupan ruas tol mengarah ke Cikampek pada Sabtu (7/5/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain sentimen seputar kinerja Wall Street yang kurang bergairah di akhir pekan, perdagangan di pasar keuangan hari ini akan diwarnai dengan rilis data ekonomi krusial.

Pertama adalah terkait inflasi. Kedua adalah terkait pertumbuhan ekonomi.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi April 2022 bisa mencapai 0,85% secara bulanan (month-to-month/mtm). Jika terwujud, maka akan menjadi rekor tertinggi sejak Januari 2017.

Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi April 2022 diperkirakan 3,4%. Ini akan menjadi yang tertinggi sejak April 2018.

Sementara itu, BI memperkirakan inflasi April 2022 secara tahun kalender sebesar 1,95% (ytd), dan secara tahunan sebesar 3,26% (yoy).

Penyumbang utama inflasi April 2022 sampai dengan minggu III yaitu komoditas minyak goreng sebesar 0,26% (mtm), bensin 0,18% (mtm), daging ayam ras 0,08% (mtm), bahan bakar rumah tangga 0,04% (mtm), telur ayam ras, sabun detergen bubuk/cair dan jeruk masing-masing 0,02% (mtm), daging sapi, bawang putih, tempe, bayam, kangkung, nasi dengan lauk, ayam goreng, rokok kretek dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ini yaitu tomat dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,02% (mtm) dan -0,01% (mtm).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Ibu Pertiwi tumbuh 5,05% yoy. Lebih baik ketimbang kuartal IV-2022 (5,02%) dan kuartal I-2021 (-0,7%).

Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan menjadi motor utama penggerak perekonomian nasional. Ya, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang mengendurkan PPKM seiring melandainya kasus positif harian Covid-19.

Pelonggaran PPKM membuat permintaan melonjak, karena masyarakat lebih bebas beraktivitas. Tidak hanya itu, aktivitas industri juga meningkat karena pembatasan aktivitas dan mobilitas sudah makin minim.

"Pemulihan permintaan domestik berlanjut pada kuartal I-2022, seiring peningkatan mobilitas masyarakat karena pelonggaran PPKM dan cakupan vaksinasi yang makin luas. Memang sempat ada pengetatan PPKM pada Februari akibat lonjakan kasus positif harian akibat penyebaran varian Omicron, tetapi dampaknya terbatas.

"Tidak hanya domestik, permintaan eksternal pun solid, terlihat dari data ekspor. Kami memperkirakan ekspor kembali tumbuh dua digit," sebut Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, dalam risetnya.

Sebenarnya, dari sisi data tidak ada yang terlalu perlu dikhawatirkan. Kemungkinan surprise yang terlalu mencolok juga kecil. Namun yang patut diwaspadai adalah kemungkinan fase lag setelah libur panjang.

(trp/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular