Newsletter

Kabar Baik dari Wall Street, Akankah IHSG Bangkit?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
20 April 2022 06:50
New York Stock Exchange (NYSE)
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa waktu setempat, di tengah antisipasi pemodal atas rilis kinerja emiten di Negeri Sam tersebut.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 1,45% ke level 34.911,199, S&P 500 melonjak 1,61% ke posisi 4.462,21, dan Nasdaq Composite melompat 2,15% menjadi 13.619,66.

Dengan inflasi tinggi dan kecenderungan sikap hawkish bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), investor kini memantau situasi rantai pasokan dan permintaan konsumen di perusahaan raksasa AS.

"Margin laba diperkirakan masih menguat, sekalipun inflasi berpeluang memangkas margin dari rekor tertinggi sepanjang masanya pada 2021. Hanya sektor energi dan utilitas yang mencerminkan kenaikan tahun berjalan di ekspektasi pertumbuhan margin," tutur Keith Lerner, Direktur Investasi Truist Advisory Services, dalam riset yang dikutip CNBC International.

Saham bank menjadi yang paling unggul karena suku bunga bergerak lebih tinggi di tengah rilis kinerja keuangan bank regional dan menengah.

Saham Citizens Financial, yang mengalahkan estimasi kuartal pertama di garis atas dan bawah pada Selasa pagi melonjak 6,8%. Saham JPMorgan juga melesat lebih dari 2%.

Selain saham bank, beberapa saham sektor teknologi dan media juga positif pada Selasa kemarin. Saham Disney dan Netflix melonjak 3,2%, sedangkan saham Microsoft melesat 1,7%, dan saham Alphabet (induk Google) melaju 1,8%.

Saham Hasbro melompat sekitar 5%, sekalipun perusahaan mainan tersebut mencetak laba bersih kuartal I-2022 yang lebih lemah dari ekspektasi secara kuartalan. Pasalnya, pendapatan perseroan masih sesuai ekspektasi pasar. Saham militer Lockheed Martin anjlok sekitar 1,6%.

Pasar juga memantau kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury). Yield Treasury tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar menguat ke level 2,92%.

Hal ini memicu ekspektasi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunganya secara drastis.

Kecemasan seputar kenaikan suku bunga acuan memicu volatilitas tinggi di pasar obligasi yang memperberat saham dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara itu, data izin pembangunan perumahan baru pada Maret lalu dilaporkan lebih tinggi dari ekspektasi pasar dalam polling Dow Jones. Itu tampaknya meningkatkan saham homebuilder, dengan D.R. Horton naik 3,9%.

"Sejauh ini data ekonomi telah bertahan cukup baik, jadi ada beberapa kekuatan yang mendasari meskipun kekhawatiran resesi tumbuh dan suara tentang perlambatan ekonomi semakin keras," kata Angelo Kourkafas, ahli strategi investasi di Edward Jones, dilansir dari CNBC International.

Di lain sisi, saham perjalanan juga berkinerja baik setelah aturan wajib masker untuk perjalanan udara dicabut menyusul keputusan pengadilan setempat pada Senin lalu. Saham American Airlines melonjak lebih dari 5%, sementara United naik 4,5%.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular