Newsletter

Semua Mata Tertuju ke "Menara Kembar Thamrin", IHSG Menguat?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
19 April 2022 06:10
Financial Markets Wall Street
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street kembali ditutup terkoreksi cenderung tipis pada perdagangan Senin waktu setempat, di tengah antisipasi pemodal atas rilis kinerja emiten di Negeri Paman Sam dan prospek kenaikan suku bunga bank sentral AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,11% ke level 34.411,69, S&P 500 turun tipis 0,02% ke posisi 4.391,69, dan Nasdaq Composite melemah 0,14% menjadi 13.332,36.

Wall Street bagaikan 'roller coaster' sepanjang perdagangan Senin kemarin setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10-tahun mencapai level tertingginya sejak akhir 2018.

Yield Treasury tenorĀ 10 tahun naik ke level 2,884% pada Senin kemarin. Hal ini karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) diyakini oleh pelaku pasar akan bersikap lebih agresif terhadap kebijakan moneter kedepannya. Perubahan itu telah membebani saham dan memicu kekhawatiran tentang resesi yang akan datang.

"Kekhawatiran besarnya adalah seberapa konsisten dan seberapa jauh yield Treasury tenor 10 tahun akan naik," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA, dilansir dari CNBC International.

Investor memantau sejauh mana inflasi yang tinggi, sebesar 8,5% bulan lalu atau tertinggi sejak Desember 1981 bakal mempengaruhi proyeksi laba bersih emiten-emiten tersebut pada akhir tahun ini.

"Pertaruhannya akan panjang antara inflasi moderat yang mendasari menjadi laju yang bisa diterima tanpa menekan pertumbuhan permintaan secara signifikan," tutur analis 22V Research Gerard MacDonell dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Sementara itu, Bank of America melaporkan penurunan laba bersih sebesar 13% per kuartal I-2022, tetapi harga sahamnya melompat 2,8%. Saham perbankan lain juga menguat, di mana JPMorgan Chase dan Wells Fargo masing-masing tumbuh lebih dari 1%.

Musim rilis kinerja keuangan telah dimulai dengan awal yang baik, di mana sebanyak 81,5% perusahaan yang menjadi konstituen indeks S&P 500 melaporkan laba bersih di atas ekspektasi, jika mengacu kepada data FactSet.

Menurut analis FactSet bahwa kinerja keuangan kuartal I-2022 akan melonjak sebanyak 5,3% dibandingkan kuartal sebelumnya, ketika semua perusahaan indeks S&P 500 telah selesai merilis kinerja keuangannya.

Meskipun beberapa perusahaan melaporkan hasil pendapatan yang lebih baik dari perkiraan pada pekan lalu, para investor melakukan aksi jual karena mereka khawatir tingkat inflasi yang lebih tinggi dapat menekan prospek musim rilis kinerja keuangan.

Sementara itu, saham teknologi di AS juga akan merilis kinerja keuangannya pada pekan ini, di antaranya Netflix (Selasa), Tesla (Rabu) dan Snap (Kamis). United Airlines, American Airlines dan Alaska Air juga akan merilis kinerjanya pekan ini, berbarengan dengan IBM, Procter and Gamble, Dow Inc, dan American Express.

Di lain sisi, saham Twitter melonjak 7,4% menjadi US$ 48,45 per saham. Langkah itu dilakukan setelah Twitter telah mengumumkan bahwa mereka mengadopsi hak pemegang saham berdurasi terbatas, yang sering disebut dengan 'pil racun'.

Kenaikan harga saham Twitter juga terjadi setelah miliarder Elon Musk menawarkan untuk membeli perusahaannya senilai US$ 43 miliar.

(chd/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular