Newsletter

Menunggu "Mesin Keempat" IHSG Berputar Kencang

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 April 2022 06:40
Financial Markets Wall Street
Foto: AP/Courtney Crow

Bursa saham Amerika Serikat (AS) berayun ke zona hijau pada perdagangan Kamis (7/4/2022), setelah investor mengkaji lebih jauh dampak pengetatan moneter oleh bank sentral (Federal Reserve/The Fed) terhadap perekonomian global.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 87,06 poin (+0,25%) ke 34.583,57 pada sesi penutupan fajar tadi (Waktu Indonesia Barat/WIB). S&P 500 tumbuh 19,06 poin (+0,43%) ke 4.500,21 dan Nasdaq bertambah 8,48 poin (+0,06%) ke 13.897,3.

Saham defensif menjadi tulang penggung penguatan, karena investor mulai meminati kembali saham dengan margin laba yang kuat untuk membentengi risiko perekonomian. Pfizer melompat 4,3% diikuti Walmart, Merck dan Procter & Gamble.

Saham teknologi bergerak variatif di mana Tesla naik 1,1% tetapi Twitter ambles 5,4%. Saham HP melesat 15% setelah Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway membeli sahamnya.

"Pasar saat ini mencoba mencari-cari valuasi saham apa yang masih menguntungkan di kala suku bunga meninggi. Tiap berita ekonomi yang keluar mengubah ekspektasi ke depan soal margin dan pasar perlu mengetahui itu," tutur Timothy Lesko, penasihat keuangan senior Mariner Wealth Advisors, kepada CNBC International.

Pergerakan pasar yang volatil beberapa hari terkahir terjadi mengiringi munculnya sinyal bahwa para pejabat bank sentral berencana mengurangi triliunan kepemilikan obligasi mereka dengan jumlah konsensus sekitar US$ 95 miliar.

Pejabat The Fed secara umum setuju bahwa akan melepas obligasi senilai US$ 60 miliar dan efek beragun aset (EBA) senilai US$ 35 miliar secara bertahap dan kemungkinan akan dimulai pada Mei. Sementara itu, kenaikan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin dapat dipastikan akan terjadi untuk memerangi lonjakan inflasi.

Sentimen positif muncul setelah data pengangguran mingguan AS menunjukkan ada 166.000 pengajuan klaim baru tunjangan pengangguran, atau lebih mendingan dari prediksi pasar sebanyak 200.000 klaim.

Investor juga masih mengawasi perkembangan perang Rusia-Ukraina, di mana Senat AS merilis larangan impor minyak dan gas dari Rusia. Harga minyak pun melemah, di mana harga minyak acuan AS turun 0,6% ke US$ 96,03/barel dan jenis Brent tergelincir 0,5% ke US$ 100,58/barel.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular