Newsletter

IHSG Rawan Tergelincir Pasca Cetak Rekor, Akhir Pekan Suram?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
25 March 2022 06:25
IHSG
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

IHSG Hari ini rawan terkoreksi setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Lagipula IHSG sudah menguat 7,11% sepanjang tahun 2022 (year-to-date), sehingga berpotensi terjadi aksi ambil untung pada perdagangan akhir pekan ini.

Pemulihan ekonomi Indonesia yang solid pada tahun 2022 di tengah ketidakpastian jadi alasan dana investor asing terus mengalir. Dana Moneter Dunia (IMF) memproyeksikan ekonomi Sang Garuda akan tumbuh 5,4% year-on-year (yoy) tahun ini. Perkiraan ini lebih optimis dari pemerintah yang memperkirakan ekonomi tumbuh 5,2% yoy.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh pembukaan ekonomi paska terkendalinya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Ditambah tingginya harga komoditas dunia yang menambah pundi-pundi devisa negara lewat ekspor.

Selain itu, tahun ini masyarakat Indonesia diperbolehkan untuk melaksanakan mudik saat perayaan Idul Fitri.

Demikianlah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun youtube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3/2022).

"Bagi masyarakat yang ingin mudik lebaran juga dipersilahkan diperbolehkan dengan syarat sudah mendapatkan vaksin dan 1 kali booster dan menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.

Diperkirakan 80 juta orang akan melakukan perjalanan pulang kampung saat libur Lebaran tahun ini.

"Potensi masyarakat yang akan melakukan mudik mendekati angka 80 juta. Diberlakukan syarat perjalanan dalam negeri seperti yang ada sekarang, yaitu vaksin 2 kali dan tidak dibutuhkan tes antigen/pcr," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dalam keterangan, Kamis (24/3/2022).

Dengan diperbolehkannya mudik, roda perekonomian bisa berputar lebih kencang sebab konsumsi masyarakat tentunya akan meningkat. Hal ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sementara itu tekanan datang dari eksternal. Presiden AS Joe Biden sudah tiba di Brussel dan bertemu dengan para pemimpin NATO yang disebut "extraordinary summit".

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, mengatakan para pemimpin aliansi diperkirakan bakal setuju untuk menempatkan lebih banyak pasukan di Eropa Timur. Selain itu, pertemuan NATO tersebut juga akan membahas sanksi baru yang akan diberikan ke Rusia.

Jika itu dilakukan, ketegangan dengan Rusia yang sedang berperang dengan Ukraina tentunya akan semakin tereskalasi, yang membuat sentimen pelaku pasar memburuk terutama di pasar ekuitas yang merupakan aset berisiko.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular