Newsletter

IHSG Rawan Tergelincir Pasca Cetak Rekor, Akhir Pekan Suram?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
25 March 2022 06:25
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Kamis (24/3/2022), menyusul aksi beli di tengah koreksi (buy on weakness).

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 349,44 poin (1,02%) ke 34.707,94. S&P 500 melonjak 63,92 poin (1,43%) ke 4.520,16 dan Nasdaq melesat 269,24 poin (1,93%) ke 14.191,84.

"Ada begitu banyak volatilitas selama seminggu terakhir ini," kata Victoria Fernandez, kepala strategi pasar di Crossmark Global Investments.

"Kami melihat kombinasi dari beberapa berita ekonomi yang baik, beberapa orang masuk dan mengambil kesempatan. Itu sebabnya kami melihat sedikit pantulan di sini."

Penurunan klaim pengangguran ke level terendah dalam beberapa dekade memberi beberapa investor kepercayaan bahwa ekonomi AS dapat terus tumbuh melalui tantangan seperti perang Rusia-Ukraina dan suku bunga yang lebih tinggi.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan klaim pengangguran pada pekan yang berakhir 19 Maret mencapai 187.000, merupakan  terendah sejak 1969,

Saham produsen chip naik pada perdagangan Kamis. Perusahaan para produsen chip ini juga akan diuntungkan dalam pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan dari pandemi. Nvidia melonjak 9,8%, Intel mengikuti dengan kenaikan 6,9%, dan AMD menguat 5,8%.

Uber naik hampir 5% setelah perusahaan mengumumkan kesepakatan untuk mencantumkan semua taksi Kota New York di aplikasinya.

Investor terus memantau perang di Ukraina dan mempertimbangkan kenaikan suku bunga Federal Reserve di tengah inflasi yang persisten.

Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2018. Ketua Jerome Powell pada hari Senin berjanji untuk "all out" melawan inflasi dan membuka pintu untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) yang artinya lebih agresif.

Di sisi lain, para pemimpin NATO bertemu di Brussel Kamis untuk membahas peningkatan tekanan pada Rusia, karena Ukraina tampaknya akan merebut kembali wilayah perang.

"Sementara pasar saham berusaha untuk pulih dari koreksinya, pasar pada dasarnya lebih berisiko dan lebih tidak pasti daripada sebelum invasi Rusia ke Ukraina," kata Richard Saperstein, kepala investasi di Treasury Partners.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular