Newsletter

Wall Street Naik Jelang Keputusan The Fed, IHSG Gimana?

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
16 March 2022 06:30
JAPAN-STABBING/
Foto: REUTERS/ISSEI KATO

Perkembangan konflik di Ukraina dan lonjakan kasus baru virus corona di China masih akan menjadi latar belakang (backdrop) pergerakan pasar global saat ini.

Di samping itu, pelaku pasar juga akan mencermati sejumlah data ekonomi. Baik dari dalam maupun luar negeri.

Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), yang akan berlangsung selama 2 hari, akan dimulai pada hari ini. Sementara, untuk keputusan soal suku bunga BI akan diputuskan pada Kamis besok (17/3/2022).

Dari luar negeri, investor akan menyimak rilis data neraca perdagangan Jepang per Februari 2022 pada pukul 06.50 WIB. Konsensus pasar yang dihimpun Tradingeconomics meramal, neraca dagang Negeri Matahari Terbit tersebut masih akan kembali defisit sebesar JPY 112,6 miliar.

Posisi tersebut menciut dari defisit dagang pada Januari 2022 yang mencapai JPY 2.191,1 miliar. Defisit dagang pada Januari tersebut sekaligus menandai penurunan perdagangan bulan keenam berturut-turut dan angka terbesar sejak Januari 2014.

Beralih ke AS, pada pukul 19.30 WIB, akan ada rilis penjualan ritel per Februari 2022. Konsensus pasar memprediksi, penjualan ritel Februari akan tumbuh 0,4% secara bulanan (mom).

Pada Januari, penjualan ritel Negeri Paman Sam tersebut melompat 3,8% mom. Tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

Asal tahu saja, data penjualan ritel AS adalah indikator utama pengeluaran konsumen. Ini menyumbang sebagian besar kegiatan ekonomi AS secara keseluruhan.

Angka yang lebih tinggi dari yang diharapkan analis bisa dianggap sebagai sentimen positif atawa bullish untuk dollar AS. Begitu pula sebaliknya.

Selain data penjualan ritel, investor juga akan menyimak data indeks pasar perumahan AS per Maret 2022 pada 21.00 WIB, yang diprediksi turun ke 82, dari posisi Februari di level 82. Tidak ketinggalan, Energy Information Administration (EIA) juga akan merilis data stok mentah dan bensin AS periode mingguan yang berakhir pada 11 Maret 2022 pada 21.30 WIB.

Konsensus pasar memprakirakan, stok minyak AS akan berkurang 0,97 juta barel, dari posisi periode sebelumnya yang berkurang 1,86 juta barel. Kemudian, stok bensin juga diperkirakan akan turun 1,73 juta barel per 11 Maret, dari sebelumnya turun 1,41 juta barel.

Data ini juga akan dicermati investor lantaran tingkat persediaan minyak akan turut mempengaruhi harga produk minyak bumi, yang pada gilirannya dapat berdampak pada inflasi. Terakhir, para investor juga akan menunggu keputusan soal kenaikan suku bunga The Fed pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari WIB.

(adf/adf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular