
Wall Street Naik Jelang Keputusan The Fed, IHSG Gimana?

Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) atau Wall Street sukses ditutup rebound atau menguat kembali pada perdagangan Selasa waktu setempat (15/3/2022), sehari sebelum keputusan soal kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Sementara, harga minyak anjlok 7% di tengah harapan berakhirnya konflik di Ukraina.
Indeks S&P 500 naik 2,14% menjadi 4.262,45, Dow Jones Industrial Average bertambah 599,10 poin, atau 1,82%, ke posisi 33.544,34. Sementara, Nasdaq Composite yang berbasis saham teknologi melesat 2,92% ke 12.948,62.
Investor mengharapkan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Setidaknya 25 basis poin di tengah lonjakan harga barang.
Para trader saham juga akan mencermati secara detail langkah The Fed soal bagaimana rencana Jerome Powell cs mengakhiri program pembelian obligasi (QE) alias kebijakan uang longgarnya.
Menjelang pertemuan The Fed pada Rabu waktu AS, imbal hasil obligasi AS tenor 10-tahun turun dari level tertinggi lebih dari dua tahun terakhir di 2,1544%, setelah sebelumnya naik ke 2,169%, tertinggi sejak Juni 2019.
"Saya pikir agenda besar minggu ini adalah The Fed membahas apa yang akan mereka lakukan dengan portofolio dan seberapa cepat mereka akan bergerak. Harapan dalam jangka pendek tentu saja adalah kenaikan suku bunga seperempat persen," kata Tom Plumb, manajer portofolio di Plumb Balanced Fund di Wisconsin kepada Reuters.
"Apa yang Anda lihat adalah reli dorongan di pasar bearish. Ada harapan dan ekspektasi bahwa sesuatu akan mulai terselesaikan di Ukraina," tambah Plumb.
Saham-saham teknologi memimpin rebound setelah mengalami kerugian sebelumnya. Saham Microsoft dan Netflix masing-masing terkerek naik 3,8% setelah analis Wall Street menegaskan kembali rating overweight kedua saham tersebut.
Kemudian, Oracle naik 4,5%. Perusahaan pembuat chip juga melesat, dengan Nvidia mencuat 7,7% lebih tinggi dan Advanced Micro Devices melejit 6,9%.
Tidak hanya saham teknologi, saham maskapai penerbangan mendapat katalis positif setelah beberapa operator besar menaikkan prospek pendapatan mereka. United dan American Airlines masing-masing melesat lebih dari 9%, sementara Delta melompat 8,7%.
Sementara, harga minyak mentah anjlok lebih dari 6% ke level terendah dalam hampir tiga minggu pada Selasa. Hal tersebut seiring adanya kekhawatiran gangguan pasokan mereda di tengah harapan perdamaian Rusia-Ukraina dan melonjaknya kasus Covid-19 di China memicu kekhawatiran soal permintaan.
Kontrak berjangka minyak jenis Brent anjlok 6,5% menjadi di US$ 99,91/barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS amblas 6,4% ke level US$ 96,44/barel. Kedua kontrak berjangka tersebut akhirnya berada di bawah level US$ 100/barel untuk pertama kalinya sejak akhir Februari.
Jatuhnya harga minyak mentah tersebut turut mendorong saham-saham perjalanan dan pariwisata lainnya juga. Termasuk saham pelayaran, hotel, kasino dan perusahaan game dan operator situs pemesanan perjalanan, yang termasuk ke dalam top gainers teratas di indeks S&P 500.
(adf/adf)