Newsletter

Perang Jadi Ancaman tapi IHSG Masih Aman?

Putra, CNBC Indonesia
07 March 2022 06:10
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: AP/

Beralih ke bursa global, aset berisiko berupa saham banyak diobral oleh investor. Alhasil harganya pun anjlok. Tiga indeks saham acuan bursa New York tenggelam di zona merah pada Jumat (4/3/2022). 

Indeks Dow Jones melemah 0,53%. Koreksi juga dialami oleh indeks S&P 500 yang melorot 0,79%. Selanjutnya ada indeks Nasdaq Composite yang anjlok 1,66%. Tidak hanya Wall Street saja yang ambles, bursa saham Eropa Stoxx 600 juga terkoreksi 3,6%. Di luar, pasar saham masih merespons kebakaran yang terjadi di fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina. 

"Saya pikir pasar kemungkinan sedang dalam proses bottoming, tetapi sangat sulit untuk memetakan atau membuat model dari ketegangan geopolitik ini" papar Jeff Mortimer, Direktur Strategi Investasi BNY Mellon Wealth Management. 

Saat serangan Rusia ke Ukraina terutama yang menyasar ke fasilitas nuklir milik negara yang bekas Uni Soviet itu terjadi, harga komoditas energi melonjak. Harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) keduanya tembus rekor tertinggi dalam 7 tahun di atas level US$ 110/barel. 

Kendati ada serangan tersebut, Gedung Putih tidak serta merta merespons dengan memboikot impor minyak dari Rusia. Eskalasi konflik membuat investor memburu aset-aset minim risiko. Yield US Treasury (SBN AS) untuk tenor 10 tahun turun ke level 1,73% yang mengindikasikan harganya naik. 

Saham-saham keuangan AS seperti American Express dan JPMorgan ambles masing-masing 3,8% dan 2,8%. Saham-saham emiten transportasi juga mengalami nasib serupa. Saham United Airlines drop 9% lebih. Saham Delta Air Lines dan American Airlines terkoreksi masing-masing 5,6% dan 7,1%.

Saham-saham teknologi ikut diobral. Nilai kapitalisasi pasar saham Microsoft drop 2% sedangkan Apple terkoreksi 1,8%. Sementara itu saham-saham yang berbasis energi justru diuntungkan oleh kenaikan harga minyak, gas dan batu bara. 

Harga saham Occidental Petroleum terbang lebih dari 17% sedangkan DiamondBlack Energy naik 2,7%. Sektor defensif juga kebaikan berkah. Saham Wallmart dan UnitedHealth masing-masing menguat 2,5%.

Kondisi pasar yang volatil dan tidak kondusif membuat investor merotasi alokasi asetnya. Sebagian mulai ditempatkan ke aset safe haven seperti US treasury dan emas yang sebelum konflik cenderung dilepas. 

Saham bank yang banyak dikoleksi saat suku bunga akan dinaikkan kembali dilepas, sektor defensif seperti konsumen dan kesehatan kembali diburu. Saat perang, saham yang jadi primadona adalah saham-saham komoditas energi dan yang berbasis pertahanan. 

Semakin panasnya hubungan Rusia-Ukraina membuat rilis data ekonomi AS yang ciamik seolah tak berdampak apa-apa. Di bulan Februari 2022, ekonomi AS berhasil mencatatkan penciptaan kerja sebanyak 678 ribu jauh di atas perkiraan konsensus yang hanya 440 ribu. Tingkat pengangguran pun turun ke level 3,8%. 

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular